Jumat 27 Oct 2023 22:44 WIB

Indonesia dan Uni Emirat Arab Kerja Sama Bangun Rumah Sakit Kardiologi

Pembangunan RS kardiologi di Kota Solo memberi akses layanan cathlab ke masyarakat.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin.
Foto: Republika/ Dessy Suciati Saputri
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Uni Emirat Arab (UEA) bekerja sama membangun Rumah Sakit Kardiologi Emirat-Indonesia di Solo Techno Park, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Dukungan pembangunan RS tersebut diharapkan dapat memberikan akses layanan kesehatan kardiovaskular dengan menggunakan cathlab kepada masyarakat.

"Indonesia memiliki 514 kabupaten/kota dan sekitar satu tahun lalu kami menyadari bahwa hanya 44 kota dari 514 kota tersebut yang memiliki cathlab, artinya jika ada orang Indonesia terkena serangan jantung dan stroke hanya ada 10 persen yang mempunyai RS dengan pelayanan cathlab," ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam siaran pers di Jakarta dikutip Jumat (27/10/2023).

Kerja sama itu ditandai dengan ditandatanganinya Cooperation Agreement untuk Memfasilitasi Pembangunan 'Emirates-Indonesia Cardiology Hospital' oleh Menkes Budi dengan Menteri Negara UEA di Jakarta pada Rabu (25/10/2023). Dengan begitu, RS tersebut bisa segera dibangun.

Kemenkes RI telah menerima tawaran dukungan pembangunan RS melalui Nota Diplomatik Dubes PEA untuk Indonesia Nomor 1/3/19-044 tanggal 3 Februari 2023 menyampaikan keinginan Pemerintah PEA untuk membangun RS di Indonesia. Upaya itu juga mendukung pilar transformasi pelayanan kesehatan rujukan di Indonesia.

Cooperation Agreement tersebut berisi komitmen pemerintah UEA untuk mendukung pembangunan RS khusus kardiologi di Kota Solo. Pembangunan RS itu turut mewujudkan transformasi sistem kesehatan di Indonesia dan melibatkan pemerintah daerah, khususnya Kota Solo dan Provinsi Jawa Tengah.

Menurut Budi dukungan pembangunan RS kardiologi diharapkan dapat memberikan akses layanan kesehatan kardiovaskular di Indonesia dengan menggunakan cathlab kepada masyarakat. Artinya, jika RS itu beroperasi, bisa merawat pasien serangan jantung dan juga stroke di Kota Solo dan sekitarnya.

 

Untuk itu, dukungan pinjaman dari mitra multilateral dari Bank Dunia, Bank Pembangunan Islam, AIIB, dan juga ADB dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memperluas layanan RS di 514 kabupaten/kota. Harapannya pada 2028, seluruh kabupaten/kota dapat memberikan pelayanan kardiovaskuler dengan menggunakan cathlab ke pasien.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement