Jumat 27 Oct 2023 21:20 WIB

Guru Diajak Tingkatkan Literasi Digital

Literasi digital akan tingkatkan kualitas konten.

Ilustrasi literasi digital.
Foto: Dok. UNM
Ilustrasi literasi digital.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengajak guru untuk terus meningkatkan kemampuan dan kompetensinya dalam penguasaan digital, seiring dengan perkembangan teknologi.

"Sekarang kan bicara terkait digitalisasi. Tidak bisa semuanya 'offline', tidak lagi semua berbasis konvensional," katanya, saat peluncuran Festival Lokal Belajar.id Kota Semarang 2023, di Semarang, Jumat (27/10/2023).

Baca Juga

Menurut Ita, sapaan akrab Hevearita, sistem pembelajaran pun terus berkembang di era digital, termasuk dengan adanya akun belajar.id yang dapat mengakses berbagai platform milik Kemendikbudristek RI.

"Pastinya harus mengikuti di era digitalisasi. Apalagi, ini menjadi 'pilot project' atau percontohan untuk Kurikulum Merdeka Belajar," kata perempuan pertama yang menjadi Wali Kota Semarang itu.

Festival Lokal Belajar.id memberikan akun belajar.id yang telah menyediakan berbagai aplikasi kegiatan belajar mengajar, baik secara tatap muka maupun jarak jauh atau luring (luar jaringan).

Akun belajar.id dimaksudkan untuk memudahkan dan meningkatkan kemampuan para peserta didik dan tenaga pendidik dari berbagai jenjang, mulai pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bambang Pramusinto menjelaskan bahwa belajar.id merupakan implementasi Kurikulum Merdeka Belajar, kaitannya dengan pembelajaran digital.

"Jadi, pembelajaran tidak hanya dilakukan secara 'offline', tetapi juga dilakukan secara 'online'. Sudah ada platform khusus yang disediakan pemerintah dengan belajar.id," katanya.

Platform tersebut, kata dia, sudah memiliki format khusus yang ditujukan untuk menunjang pembelajaran sekolah, mulai jenjang PAUD, TK, SD, SMP, SMA-SMK, termasuk sekolah luar biasa (SLB).

Dengan adanya belajar.id, ia mengatakan bahwa para guru bisa memberikan bahan ajar kepada peserta didik secara seragam dan sesuai dengan kurikulum yang ada saat ini, yakni Mereka Belajar.

"Diharapkan guru-guru bisa melakukan pembelajaran dari platform yang sudah disediakan oleh pemerintah, semacam kurikulum. Sehingga supaya ketika mengajarkan pada peserta didik bisa seragam," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement