REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DC Studios telah mempersiapkan sejumlah proyek terkait tokoh Batman, termasuk kelanjutan dari film The Batman arahan sutradara Matt Reeves. Selain itu, akan ada serial televisi yang dimaksudkan sebagai spin-off dan dinilai berisiko oleh pengamat.
Salah satu tayangan yang sedang digarap DC yakni The Batman-Part II, menampilkan kembalinya aktor Robert Pattinson sebagai sosok The Dark Knight alias Batman. Ada juga serial TV yang akan banyak bercerita tentang sosok antagonis The Penguin (Colin Farrell).
Tayangan lain disebut akan fokus pada Departemen Kepolisian Kota Gotham. Selain itu, yang dianggap paling berisiko, adalah acara TV dengan latar kisah di Arkham Asylum, rumah sakit jiwa ikonik di Kota Gotham. Sekelompok penjahat psikotik menjadi sorotan tayangan itu.
Hal itu tentu dinilai sebagai langkah berisiko yang cukup berani. Namun, dikutip dari laman ScreenRant, Jumat (27/10/2023), para pengamat menganggap deretan tayangan berisiko itu berpotensi sukses. Alasannya adalah minat tinggi pada dua rilisan DC yang diluncurkan pada 2023.
Dua rilisan DC yang dimaksud adalah seri podcast "Batman: Unburied" dengan judul "The Riddler: Secret In The Dark" dan "Harley Quinn & The Joker: Sound Mind". Podcast berbasis cerita itu menggunakan rumah sakit jiwa Arkham Asylum sebagai latar utamanya.
Penonton disuguhi efek mengesankan dari penjabaran lokasi rumah sakit, sejarah, dan hubungan dengan karakter tituler. Kedua proyek dengan ansambel penjahat ini membuktikan bahwa spin-off berisiko DC yang akan datang dengan konsep serupa bisa saja berhasil.
Bukan rahasia bahwa podcast Batman relatif tersegmen. Namun, dengan suksesnya proyek audio kecil dalam memanfaatkan Arkham Asylum dengan sempurna, masuk akal jika beranggapan acara TV dengan anggaran besar serta semua trik visual pembuatan film juga dapat menggunakan Arkham Asylum dengan baik, terlepas dari premis intinya.
Podcast ini mengungkap kenyataan bahwa sebagian besar proyek live-action Batman cenderung kurang memanfaatkan Arkham Asylum. Rumah sakit itu disebutkan secara panjang lebar di sebagian besar versi live-action sang Caped Crusader, namun jarang digunakan sebagai lokasi utama.
Pemanfaatan Arkham yang paling banyak ada di seri film Batman Begins melalui eksplorasi sosok Scarecrow. Dengan demikian, menjadi jelas bahwa waralaba Batman perlu lebih banyak mengeksplorasi Arkham Asylum. Alasan utamanya adalah potensi besar lokasi tersebut.
Memiliki gedung yang dipenuhi penjahat paling ikonik Batman bisa menjadi cerita yang sangat menarik, sesuatu yang mungkin menjanjikan di Joker: Folie à Deux dengan dengan tokoh utama Joker dan Harley Quinn. Mendalami ide itu pun akan berimbas pada plot serta konsep visual tayangan.