REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Israel mengintensifkan kampanye pengeboman di Jalur Gaza yang terkepung pada Jumat (27/10/2023) malam. Serangan udara tersebut memutus komunikasi telepon dan internet di wilayah Palestina yang diperangi.
Middle East Eye kehilangan semua kontak dengan stafnya di dalam daerah kantong tersebut ketika ledakan dari serangan udara Israel menyinari langit Kota Gaza.
Penyedia layanan telepon Palestina, Paltel, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemboman tanpa henti telah menghancurkan “semua koneksi yang tersisa antara Gaza dan dunia luar”, yang menyebabkan gangguan total pada layanan komunikasi.
Pemadaman layanan ini terjadi ketika warga Palestina bersiap menghadapi invasi darat Israel ke Gaza. Pada hari Rabu (25/10/2023), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa pemerintahannya sedang mempersiapkan “invasi darat”.