REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi bombardir Israel ke Jalur Gaza terus berlangsung. Israel melancarkan serangan membabi buta tanpa kenal apakah sipil atau para pejuang hamas.
Laporan Aljazirah dari jalur Gaza pada Jumat (27/10/2023) malam, menggambarkan kepanikan warga di utara Jalur Gaza. Mereka panik karena semua komunikasi terputus. Israel mengintensifkan serangannya.
"Orang-orang sangat takut, dan mereka sangat panik, tidak bisa berkomunikasi dengan mereka yang kini berada di pengungsian," ujar wartawan Aljazirah, Safwat Kahlout.
"Merea biasanya saling mengabarkan kondisi satu sama lain saat serangan udara Israel. Mereka sangat khawatir dengan kerabt yang mereka cintai."
Aljazirah menggambarkan bagaimana orang yang saling bantu satu sama lain, dengan bahu mereka membawa korban ledakan ke rumah sakit. Hal itu dilakukan karena mereka tidak bisa berkomunikasi dengan rumah sakit.
Lebih dari 7.000 warga Palestina dilaporkan meninggal sejak serangan Israel pada 7 Oktober. Korban yang wafat termasuk 2.913 anak kecil.