Sabtu 28 Oct 2023 16:34 WIB

TKW Indramayu Muncul Lewat Video Minta Tolong ke Presiden dan Bupati

Sebelumnya, TKW ini dikabarkan hilang kontak selama 16 tahun di Arab Saudi. 

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
TKW asal Indonesia/ilustrasi
TKW asal Indonesia/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Seorang pekerja migran Indonesia (PMI) perempuan asal Kabupaten Indramayu, Wasini (51 tahun), sebelumnya dikabarkan hilang kontak selama 16 tahun di Arab Saudi. Namun kini, PMI perempuan atau TKW asal Desa Beduyut, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu itu tiba-tiba muncul lewat rekaman video. Dia meminta tolong agar bisa dipulangkan ke kampung halamannya.

Dalam video berdurasi 59 detik itu, Wasini merekam videonya dengan suara pelan menggunakan earphone dan di sebuah ruangan dengan penerangan yang kurang. Diduga dia melakukan hal itu secara sembunyi-sembunyi agar tidak diketahui oleh majikannya.

‘’Nama saya Wasini, TKW dari Arab Saudi. Pak Jokowi dan Ibu Nina (Bupati Indramayu), tolong saya. Saya kerja di Saudi udah lama, udah 16 tahun,’’ kata Wasini, dalam rekaman video yang diterima pada Sabtu (28/10/2023).

Wasini mengaku sangat ingin bisa pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Indramayu. Namun, dia tidak berani menyampaikan permintaannya itu kepada majikannya.

Dalam video itu, Wasini pun menyampaikan bahwa gajinya selama 16 tahun bekerja, tak pernah diberikan.

Mendapati hal tersebut, pihak keluarga melaporkan kasus tersebut ke Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu. Ketua SBMI Indramayu, Akhmad Jaenuri, mengatakan, berdasarkan informasi dari pihak keluarga, Wasini berangkat bekerja ke Arab Saudi pada 2007.

‘’Sejak saat itu, pihak keluarga tidak pernah memperoleh kabar dari TKW tersebut,’’ kata Akhmad, Sabtu (28/10/2023).

Pihak majikan diketahui tidak mengizinkan Wasini untuk berkomunikasi dengan keluarganya. Wasini pun sudah berulang kali meminta izin untuk pulang kampung, namun majikannya tidak memperbolehkan.

Wasini kemudian mengeluh sakit pada April 2023. Dari hasil pemeriksaan dokter setempat, dia diketahui menderita penyakit paru-paru dan liver.

Sejak saat itu pula, pihak majikan mengizinkan Wasini untuk menghubungi keluarganya di kampung halaman. Bahkan, majikan memberikan Wasini telepon genggam.

Wasini kemudian mencari kontak keluarganya melalui media sosial. Hingga akhirnya, dia bisa menghubungi keluarganya dan menyampaikan kondisi dan keinginannya untuk pulang kampung.

Tak hanya telepon genggam, Wasini juga menerima gaji dari majikannya. Namun, dari masa kerja selama 16 tahhun, gaji yang diterimanya hanya 1.000 Riyal. atau setara satu bulan gaji.

Akhmad menyatakan, pihaknya akan berupaya untuk membantu kepulangan Wasini. Termasuk memperjuangkan hak-hak Wasini yang telah bekerja selama 16 tahun. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement