Sabtu 28 Oct 2023 16:47 WIB

Ketua Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia Erick Thohir: Banyak Anak Muda Melek Investasi

Yayasan Sepak Bola Indonesia berangkat dari keresahan Erick sebagai Ketum PSSI.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
Ketua Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia Erick Thohir dalam acara Capital Market Summet & Expo 2023 di Gedung Bursa Efek Indonesia, Sabtu (28/10/2023).
Foto: Republika/Afrizal.
Ketua Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia Erick Thohir dalam acara Capital Market Summet & Expo 2023 di Gedung Bursa Efek Indonesia, Sabtu (28/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia, Erick Thohir, mengaku terharu melihat Gedung Bursa Efek Indonesia dipenuhi oleh anak-anak muda yang mengikuti kegiatan Capital Market Summit & Expo 2023 yang telah berlangsung dari 26 hingga 28 Oktober 2023. Erick melihat masa depan cerah Indonesia di tangan generasi muda yang melek investasi.

Erick hadir dan menjadi keynote speaker dalam seminar Inspirational Talk bertajuk "Berinvestasi untuk Berprestasi" pada Sabtu (28/10/2023) bersama atlet-atlet seperti mantan pemain sepak bola Irfan Bachdim dan Ismed Sofyan, atlet panjat tebing Aspar Jaelolo dan Desak Made Rita Kusuma Dewi, juga Puteri Indonesia Lingkungan 2023 Yasinta Aurellia.

Baca Juga

"Saya terus terang terharu ketika saya masuk, saya lihat banyak anak muda ya, rupanya ternyata kakak-kakak, anak muda mahasiswa Ini bener-bener kita lihat di depan generasi muda," kata Erick dalam sambutannya, Sabtu (28/10/2023).

Erick mengungkapkan, berdirinya Yayasan Sepak Bola Indonesia berangkat dari keresahan sebagai Ketua Umum PSSI melihat banyak pemain-pemain senior timnas Indonesia yang hidup memprihatinkan di masa pensiun. Sebab itu, Erick mengucapkan terima kasih kepada Bursa Efek Indonesia yang mau menggelontorkan dana untuk Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia.

"Terima kasih sama Bursa, kita bekerja sama, kita mendapatkan dana atas bantuan dari seluruh korporasi yang ada di Bursa ini sampai Rp 17,3 miliar, buat program yayasan," ujar Erick menjelaskan.

Program ini, kata Erick, sebagian besar untuk meregister atau mendaftarkan para eks pemain tim nasional yang tidak mampu itu untuk mendapatkan fasilitas seperti asuransi kesehatan dan memastikan para pemain nasional yang masih bermain dengan memberikan pelatihan bagaimana berinvestasi dengan baik.

"Karena life spent dari para atlet itu kan rata-rata umur 30-35 tahun. Ya habis itu kembali ke masyarakat. Nah di situlah kenapa pentingnya kalian ini dan tentu nanti para anak muda yang mau jadi atlet, harus membuka pikiran bahwa salah satunya benar-benar tidak boleh lupa berinvestasi, supaya tadi kehidupan kalian lebih bisa terproteksi untuk jangka panjang," ujar Erick.

Senada dengan itu, mantan pemain timnas Indonesia Irfan Bachdim mengakui bagaimana pentingnya berinvestasi untuk masa depan. Sebab itu, dengan modal pemasukan yang didapatkan selama bermain sepak bola, ia menyisihkan sebagian uangnya untuk berinvestasi.

"Menurut saya juga sangat penting terutama jika kamu sudah berkeluarga. Sekarang ini kita investasi (properti) rumah dan vila yang kita sewakan karena sudah punya anak kalau berhenti main bola gaji gak masuk, kita harus cari peluang lain," kata Irfan menjelaskan.

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement