Sabtu 28 Oct 2023 17:13 WIB

Hasto: Demokrasi Indonesia Sedang Diuji

Basarah mengenakan pakaian hitam yang menyimbolkan rasa duka terhadap demokrasi.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Teguh Firmansyah
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto
Foto: Republika/ Nawir Arsyad Akbar
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKATA -- Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut, demokrasi Indonesia kini sedang diuji. Hal itu dia sampaikan saat menerima 9 negara delegasi Council of Asian Liberal and Democrats (CALD Party) di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Sabtu (28/10/2023).

Simbol kemunduran demokrasi tersebut diutarakan Hasto saat melihat Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah yang mengenakan baju hitam dalam kegiatan hari ini.

Baca Juga

Sebelum berpidato, Hasto mengaku sempat berbincang dengan Basarah dan menanyakan mengapa tidak menggunakan baju partai berwarna merah seperti dirinya. 

"Dan memang benar, ini mencerminkan betapa demokrasi saat ini sedang diuji. Ya, karena terlahir kembalinya nepotisme. Jadi, kita harus mempertimbangkan hal ini," kata Hasto saat memberikan sambutan.

Dalam kesempatan itu, Hasto juga mengenalkan Basarah kepada delegasi CALD. Perwakilan negara yang hadir diantaranya, yakni Thailand dan Filipina.

"Pak Ahmad Basarah, mohon berdiri. Beliau adalah Ketua DPP Bidang Luar Negeri, Wakil Ketua MPR RI. (MPR) ini adalah badan permusyawaratan tertinggi, jadi beliau adalah orang yang sangat penting," ujar Hasto.

Di sela-sela kegiatan tersebut, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menjelaskan alasan  ia mengenakan seragam partai berwarna hitam. Menurut dia, baju ini sebagai simbol suasana hati yang sedang berduka.

"Menggunakan uniform hitam untuk menggambarkan suasana duka saya terhadap proses demokratisasi di Indonesia yang mengarah pada satu tindakan-tindakan yang diluar dari prinsip demokrasi dan keadilan itu sendiri," ungkap Basarah.

"Saya kira ini suasana hati kami, tetapi kami harus tetap tampil tersenyum kepada masyarakat untuk membuat tahapan-tahapan agenda pemilu kita, baik pemilu legislatif maupun pemilu presiden harus kita jadikan pestanya demokrasi rakyat, pesta yang membahagiakan, pesta yamg menggembirakan. Sesakit apapun perasaan hati kami saat ini," kata dia melanjutkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement