JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) Universitas Gadjah Mada (UGM) meluncurkan Program Edukasi Seksual Social Emotional Learning (ESSEL) bagi difabel. Program edukasi seksual ditujukan bagi penyandang tuna grahita dengan pendekatan social emotional learning.
Demikian diungkapkan Faiqal Dima Hanif, Ketua PKM-PM ESSEL kepada wartawan di Kampus UGM, Jumat (27/10/2023). Selain Faiqal Dima Hanif, Tim PKM-PM ESSEL terdiri Yunintria Imtihanah, Adira Zahra, Clara Widyatna, dan Kiara Maharani.
BACA JUGA : Universal Design for Learning, Permudah Disabilitas Selesaikan Pendidikan Tinggi
Proram ESSEL, kata Faiqal Dima Hanif, telah dilaksanakan di SLB N 2 Yogyakarta. Dalam pelaksanaan program, Tim PKM-PM ESSEL didukung mahasiswa psikologi yang direkrut sebagai volunteer.
"Program yang telah dilaksanakan September lalu ini hadir sebagai respon terhadap meningkatnya kasus kekerasan seksual yang dialami oleh mereka yang termarjinalkan," kata Faiqal.
Menurut Faiqal, masalah kekerasan seksual merupakan permasalahan yang harus segera ditangani, terutama di kalangan difabel. “Perilaku remaja penyandang tunagrahita yang cenderung belum tahu batasan antar lawan jenis akan meningkatkan potensi kasus kekerasan seksual. Berangkat dari urgensi itu program edukasi seksual kami rancang,” kata Faiqal.
Dalam penyampaian materi, tambah Faiqal, Tim PKM-PM ESSEL menggunakan jargon ‘Belajar Bermain Bersama.’ Ada dua materi utama yang disampaikan, yaitu tentang perilaku seksual yang aman dan kesehatan reproduksi. Proses pembelajaran dengan pendekatan social emotional learning dilakukan melalui empat tahapan, berupa stimulasi, diskusi, roleplay, dan refleksi.
BACA JUGA : Accessive.id, Aplikasi Karya Mahasiswa UGM Permudah Disabilitas Beraktivitas
Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif dan menyenangkan. Sesi permainan seperti ular tangga telah dirancang dengan memasukkan pertanyaan-pertanyaan terkait edukasi seksual yang telah diajarkan sebelumnya pada sesi stimulasi dan diskusi. Selain itu, Tim PKM-PM ESSEL juga menerbitkan buku refleksi sebagai panduan siswa dalam menyampaikan perasaan dan pemahaman selama kegiatan.
Program ini mendapat respon hangat dari warga sekolah lainnya. Salah satunya, Wiwik Sri Rejeki, guru SLB N 2 Yogyakarta. Menurutnya, program edukasi seksual ini sangat bagus dan membantu, para pengajar.
“Kami sangat terbantu dan anak-anak sangat senang dan menerima program ini yang terlihat dari ekspresi mereka yang sangat senang menyambut kakak-kakak dari UGM. Harapannya program ini bisa terus dilaksanakan secara berkelanjutan,” kata Wiwik. (*)
BACA JUGA : UGM Fasilitasi 13 Disabilitas Peserta UM CBT 2023
Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].