Sabtu 28 Oct 2023 19:40 WIB

Penasihat DWP Kemenag Ajak Perempuan Sebarkan Informasi Antikorupsi Lewat Medsos

Peran perempuan dinilai penting dalam menyampaikan semangat antikorupsi.

Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama (DWP Kemenag) Eny Retno Yaqut Qoumas hadir dalam program Training of Trainer (ToT) Kusemai Nilai tahap II.
Foto: Dok. Kemenag
Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama (DWP Kemenag) Eny Retno Yaqut Qoumas hadir dalam program Training of Trainer (ToT) Kusemai Nilai tahap II.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) menggelar program Training of Trainer (ToT) 'Kusemai Nilai' tahap II berlangsung pada 26-28 Oktober 2023. Hadir sebagai peserta Pegawai Kemenag, Pengurus DWP Kemenag, Pengurus DWP Itjen, Perwakilan DWP PTKN, dan Perwakilan satuan kerja lainnya.

Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama (DWP Kemenag) Eny Retno Yaqut Qoumas hadir di tengah-tengah peserta  Kusemai Nilai Tahap II. 

Baca Juga

“Ibu-ibu sudah dibekali beragam sangu, bekal untuk menjadi penggerak sekaligus pelatih yang bisa mengampu dan menyampaikan semangat antikorupsi,” kata Eny, di Jakarta, Sabtu (28/10/2023). 

“Saya tidak mau program ini cuma menghabiskan uang saja tapi harus ada pergerakannya dan perubahan dilingkungan keluarga,” tegasnya. 

Eny juga menyoroti penggunaan media sosial dalam mempromosikan, membagikan, dan mengakses informasi tentang antikorupsi.

“Ibu-ibu bisa mulai menggunakan media sosial sebagai alat untuk menyebarkan informasi antikorupsi ini,” katanya.

Eny mengharapkan bahwa rencana aksi yang disiapkan para peserta ToT direncanakan terlebih dahulu. 

“Rencana itu penting, kalau tidak ada rencana itu berarti tidak terprogram dengan baik aksi Kusemai Nilai ini,” ujarnya.  

Selain itu, Eny juga mengingatkan pentingnya sebuah evaluasi program. Menurutnya, evaluasi ini bisa membuat program-program yang akan dibuat nantinya bisa lebih baik dari yang sebelumnya. 

“Jangan lupakan nilai-nilai evaluasi setelah melakukan aksi. Ini menjadi penting sebagai bahan perbaikan dalam program berikutnya,” kata Eny.

Sementara, Inspektur Jenderal Kementerian Agama yang diwakili Plt Sekretaris Itjen Kastolan, mengatakan, program ini sudah mendapat dukungan dari Kemenag.

“Itjen mendukung program ini sebagai langkah early warning system, mitigasi sebagai bagian dari pengawasan,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement