REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Warganet dari seluruh dunia meminta Elon Musk untuk memberi Gaza akses ke Starlink setelah wilayah kantung Palestina ini kehilangan akses internet dan komunikasi pada pada Jumat (27/10/2023). Pertempuran berkobar di Gaza ketika pasukan Israel memperluas operasi darat dan memutus akses dunia luar terhadap lebih dari dua juta orang.
Pemadaman komunikasi terkini membuat akses terhadap tanggap darurat hampir tidak mungkin dilakukan. Tindak ada aliran listrik dan akses komunikasi membuat ribuan keluarga dan sejawat yang tinggal di luar negeri khawatir akan kesejahteraan orang yang dikasihinya.
Hamas mengatakan semua koneksi internet dan komunikasi di Gaza telah terputus. Kelompok yang menjalankan pemerintahan di wilayah kantung Palestina ini menuduh Israel mengambil tindakan tersebut untuk melakukan pembantaian dengan serangan balasan berdarah dari udara, darat dan laut.
Beberapa organisasi internasional, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyatakan, tidak dapat menghubungi staf mereka yang berada di Gaza. LSM Human Rights Watch memperingatkan kemungkinan terjadinya kekejaman massal.
Koordinator kemanusiaan PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki Lynne Hastings mengatakan di X, bahwa Gaza telah kehilangan kontak dengan dunia luar. Dia memperingatkan bahwa, rumah sakit dan operasi kemanusiaan tidak dapat dilanjutkan tanpa komunikasi.
Menanggapi pemadaman listrik, banyak pengguna media sosial menggunakan X menyerukan pemiliknya Elon Musk untuk memberikan akses kepada warga Gaza ke konstelasi internet satelit Starlink. Tagar #starlinkforgaza digunakan di lebih dari 3,74 juta postingan di platform media sosial pada Sabtu (28/10/2023) pagi.
Musk yang juga pemilik Starlink SpaceX secara pribadi mengirimkan banyak terminal ke Ukraina. Tindakan ini memungkinkan akses ke sistem internet berbasis satelit. Layanan ini diandalkan oleh pengguna militer dan sipil setelah Rusia memutus sistem komunikasi Ukraina sesaat sebelum invasi pada 2022.
Pada 17 Oktober, Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi mengatakan, negaranya sedang melakukan pembicaraan dengan SpaceX untuk memperkuat kemampuan internet dan komunikasinya dengan sistem Starlink di tengah konflik. “…di bawah bimbingan menteri, kementerian mempromosikan pembelian perangkat satelit ini untuk kepentingan walikota dan kepala pemukiman di pemukiman garis konflik,” katanya dalam pernyataan media sosial.
Starlink saat ini tidak tersedia di Israel atau wilayah Palestina...