REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Pemerintah akan melakukan teknik bom air atau water boombing untuk menangani kebakaran hutan di kawasan Gunung Merbabu di Jawa Tengah. Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan, Satyawan Pudyatmoko, mengatakan upaya tersebut dilakukan mengingat upaya pemadaman manual terkendala dengan medan yang sulit.
Kebakaran kawasan hutan Gunung Merbabu telah mencakup kawasan Kabupaten Semarang, Boyolali, dan Magelang. "Puncak gunung sulit dicapai oleh manusia maupun kendaraan. Selain itu angin kencang yang tidak tentu arahnya menyulitkan pemadaman," katanya, di Kabupaten Semarang, Sabtu (28/10/2023).
Menurut dia, upaya untuk melokalisasi api agar tidak menyebar juga sudah diupayakan. Meski demikian, kata dia, upaya pemadaman dari udara tetap dibutuhkan.
"Kami sudah minta batuan BNPB untuk memadamkan dengan water boombing," katanya.
Dari laporan sementara, luas kawasan yang terbakar mencapai sekitar 400 hektare. Sementara Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan evakuasi terhadap warga yang terdampak kebakaran hutan sudah dilakukan.
Ia menyebut terdapat 91 orang warga yang dievakuasi ke Balai Desa Batur maupun ke sanak keluarganya. Menurut dia, berbagai kebutuhan warga di pengungsian sudah disiapkan, seperti selimut, handuk, hingga pendirian dapur umum.
Sebelumnya, kebakaran yang melanda hutan di lereng Gunung Merbabu di wilayah Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, dilaporkan meluas dan mengarah ke kawasan puncak.
Kasi Wilayah 1 Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, Chomsatun Rochmaningrum, mengatakan kebakaran dilaporkan pertama kali terjadi pada Jumat (27/10/2023) di Desa Sokowolu, Kabupaten Semarang. "Diduga akibat angin kencang, api meluas hingga kawasan puncak," katanya.
Chomsatun belum bisa memastikan berapa luas kawasan hutan yang terbakar. Ia menjelaskan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan sudah dilakukan untuk melakukan pemadaman.
"Posko sudah didirikan, kemudian beberapa titik sudah menggerakkan relawan untuk melakukan pemadaman," katanya.
Sementara Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra mengatakan personel kepolisian sudah diterjunkan untuk membantu warga, khususnya yang terdampak langsung kebakaran. "Warga yang butuh diungsikan dibawa ke Balai Desa Gedong," katanya.
Menurut dia, warga yang perlu diungsikan tersebut terutama berasal dari Desa Gedong dan Ngaduman. Ia menambahkan petugas medis dari puskesmas dan pasokan bahan makanan telah disiapkan di tempat pengungsian itu.