REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Guna mengantisipasi dampak kebakaran hutan di lereng Gunung Merbabu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang, Jateng, harus menyiagakan delapan hingga 10 tangki air bersih per hari. Hal ini guna mencukupi kebutuhan air bersih warga terdampak.
Pasalnya instalasi pipa air bersih dari sumber menuju lingkungan warga sejumlah dusun di Desa Tajuk maupun Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, ikut terbakar dan mengalami kerusakan.
Kepala Dusun (Kadus) Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Supriyo Tarsan mengungkapkan, sejak Sabtu (28/10) kemarin, air bersih sudah tidak mengalir di lingkungan dusunnya.
Karena pipa-pipa untuk mengalirkan air bersih dari sumber mata air yang berada di bawah Pos Pemancar (lereng Merbabu) terputus akibat ikut terbakar. “Jadi, sejak Sabtu kemarin air bersih sudah tdak mengalir,” ujarnya di Getasan, Ahad (29/10/2023).
Untuk air bersih kebutuhan warga, dia melanjutkan, sementara ini mengandalkan pasokan dari BPBD yang telah disiagakan di Posko Batur Reaksi Cepat (BRC) di lingkungan Desa Batur.
Koordinator Relawan Getasan, Rizka Dwi Prasetyo menambahkan, akibat dampak kebakaran Gunung Merbabu yang terus meluas memang mengakibatkan beberapa instalasi pipa air bersih dari sumber menuju permukiman warga rusak.
Para relawan yang saat ini bergabung dalam penanganan kebakaran di Gunung Merbabu juga telah melakukan asesmen wilayah dusun mana saja yang instalasi pipanya mengalami kerusakan, untuk dikoordinasikan dengan BPBD setempat.
“Sehingga akan mempermudah untuk mendukung penyaluran air bersih bantuan BPBD untuk warga yang terdampak dan saat ini membutuhkan dukungan air bersih bagi kebutuhan sehari-hari,” katanya.
Sementara itu, Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha menyampaikan, selain logistik untuk warga yang saat ini menghuni shelter penampungan sementara di Balai Kantor Desa Batur, penyiapan air bersih juga menjadi fokus penanganan dampak kebakaran hutan dan lahan di Merbabu.
Khususnya air bersih untuk kebutuhan warga sejumlah dusun, di wilayah Desa Tajuk maupun Desa Batur yang instalasi pia air bersihnya juga terdampak oleh kebakaran kali ini.
Seperti di Dusun Nglelo, Dusun Ngaduman, Dusun Gedong, serta Dusun Thekelan. “Kita sudah menghitung, kebutuhan air bersih saat ini mencapai delapan hingga 10 tangki setiap hari,” jelas bupati.