Ahad 29 Oct 2023 18:18 WIB

Israel Cari Cara Cegah Elon Musk Sediakan Saluran Internet di Gaza

Musk mengatakan Starlink akan menyediakan layanan internet ke organisasi bantuan.

Elon Musk
Foto: EPA-EFE/MICHEL EULER / POOL MAXPPP OUT
Elon Musk

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menteri Komunikasi Israel Shiomo Karhi pada Sabtu (28/10/2023) mengatakan akan mencegah miliarder Elon Musk menyediakan internet ke Gaza dengan sistem komunikasi berbasis satelit miliknya, Starlink. Shiomo menegaskan, kementeriannya akan memutus hubungan dengan Starlink.

"Israel akan melakukan segala cara yang mereka miliki untuk melawan keputusan Musk," kata Karhi, dengan menuduh kelompok Palestina Hamas akan menggunakannya dalam aktivitas mereka.

Baca Juga

Pernyataan tersebut dibuat setelah CEO miliarder serta pemilik Tesla dan X mengatakan Starlink akan memperluas layanan ke "organisasi bantuan yang diakui secara internasional" di Jalur Gaza, setelah Israel memutus jaringan komunikasi yang menyebabkan pemadaman listrik total di daerah kantong yang terkepung pada Jumat (27/10/2023) malam. Layanan komunikasi dan internet di Jalur Gaza terputus total di tengah pengeboman hebat Israel di jalur pengumpan, menara, dan jaringan, menurut Perusahaan Telekomunikasi Palestina.

Gaza telah berada dalam serangan udara tanpa henti oleh Israel sejak serangan kejutan oleh Hamas pada 7 Oktober lalu. Kelompok perlawanan Palestina tersebut meluncurkan Operasi Badai Al-Aqsa, sebuah serangan mendadak ke segala penjuru mencakup serentetan tembakan roket dan penyusupan ke wilayah Israel dari darat, laut, dan udara.

Israel melakukan balasan dengan serangan udara tanpa henti, yang semakin intensif pada Jumat malam bersamaan dengan serangan darat di tengah pemadaman total jaringan telekomunikasi dan internet. Sedikitnya 7.703 warga Palestina, termasuk 3.595 anak-anak terbunuh dalam serangan Israel sementara korban jiwa si pihak Israel tidak melewati 1.400 jiwa.

Sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza juga bergulat dengan kurangnya makanan, air, dan obat-obatan akibat blokade Israel terhadap wilayah tersebut. Hanya sedikit truk bantuan yang menyeberang ke Gaza sejak pembukaan titik penyeberangan Rafah akhir pekan lalu.

 

 

 

sumber : Antara/Anadolu
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement