Ahad 29 Oct 2023 21:41 WIB

Nelayan Padang Pariaman Ditemukan Meninggal di Pantai Tiku Agam

Korban melaut seorang diri dengan menggunakan perahu.

Korban kapal tenggelam (ilustrasi).
Foto: Antara
Korban kapal tenggelam (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --warga Korong Pasir Baru, Nagari atau Desa Adat Pilubang, Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat ditemukan meninggal dunia di Pasir Jorong Gasan Kaciak, Nagari Tiku Selatan, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Minggu (29/10/2023) sekitar pukul 06.30 WIB.

Kapolres Agam AKBP Muhammad Agus Hidayat melalui Kapolsek Tanjung Mutiara Iptu Nofriady di Lubuk Basung, Minggu, mengatakan, jasad nelayan tersebut ditemukan oleh warga setempat atas nama Maridin (58) dan Jefria Joni (44) dalam keadaan tertelentang di pinggir pantai.

Baca Juga

"Kedua saksi kaget melihat ada sosok mayat dan langsung dilaporkan ke warga setempat," katanya.

Ia mengatakan, penemuan mayat itu langsung dilaporkan ke Polsek Tanjung Mutiara. Mendapatkan laporan itu, anggota langsung menuju lokasi untuk evakuasi jasad korban.

Evakuasi jasad korban bersama BPBD Padang Pariaman, Basarnas dan personel Polres Agam.

Kemudian jasad korban langsung dibawa ke Puskesmas Tiku dan beberapa menit keluarga korban sampai ke Puskesmas itu.

"Keluarga korban menerima atas meninggalnya korban, serta membuat surat pernyataan. Jasad korban dibawa ke rumah duka oleh pihak keluarga," katanya.

Ia menambahkan, kejadian berawal sewaktu korban berangkat melaut dari Muara Pasir Baru, Nagari Pilubang, Kecamatan Sungai Limau untuk menjaring ikan pada Sabtu (28/10) sekitar pukul 05.30 WIB.

Korban melaut seorang diri dengan menggunakan perahu tempel jenis robin. Pada pukul 11.00 WIB, nelayan yang lain atas nama Fendi melihat korban sedang nenebarkan jaring ikannya di tengah laut di sekitaran Sungai Limau.

 

 

 

Pada pukul 13.30 WIB, warga menemukan perahu milik korban sudah terdampar di pinggir Pantai Korong Kalampayan Pasir, Nagari Koto Tinggi Kuranji Hilir, Kecamatan Sungai Limau.

 

 

 

Selanjutnya warga melaporkan ke Dinas Kelautan adanya perahu yang terdampar yang tidak ada pemiliknya.

 

 

 

"Menurut informasi bahwa nelayan yang berangkat melaut pada subuh, biasanya kembali atau balik ke darah sekitar pukul 14.00 WIB," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement