Ahad 29 Oct 2023 23:20 WIB

Lestarikan Silat, Boles dan Ngagotong Lisung di Acara Pernikahan Warga Sukabumi

Permainan ini diawali dengan dua tim yang saling memperebutkan bola api.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Muhammad Hafil
Pertunjukkan seni budaya silat Boles dan Ngagotong Lisung di momen pernikahan warga di Gedung Bale Kinasih, Sukabumi pada Ahad (29/20/2023).
Foto: Dok Republika
Pertunjukkan seni budaya silat Boles dan Ngagotong Lisung di momen pernikahan warga di Gedung Bale Kinasih, Sukabumi pada Ahad (29/20/2023).

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI--Beragam cara untuk melestarikan seni dan budaya lokal. Salah satunya dalam momen sakral pernikahan.

Hal ini misalnya tergambar dalam momen pernikahan warga di Gedung Bale Kinasih, Sukabumi pada Ahad (29/20/2023). Prosesi akad pernikahan ini menjadi istimewa diawali dengan pertunjukan Seni Budaya Pencak Silat Maen Boles dan Ngagotong Lisung PS Sang Maung Bodas Ponpes Modern Dzikir Al-Fath, Sukabumi.

Baca Juga

Bahkan sang pengantin pria naik dalam lisung dan dibawa ke acara akad nikah. Perhatian tamu di acara itu pun terpesona dengan permainan Boles yang jadi ikon seni budaya Kota Sukabumi.

'' Kami ingin mengembangkan seni budaya dan memberikan contoh tidak meninggalkan seni budaya,'' ujar Bendahara Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Sukabumi sekaligus Sekretaris Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI) Kota Sukabumi, Nihayah Zulfa, Ahad. Ia sengaja menampilkan seni budaya dalam acara pernikahan putrinya dengan menyuguhkan seni budaya Sukabumi Boles dan Ngagotong Lisung.

Zulfa tampak bangga bahwa seni budaya asli Sukabumi ini menyemarakan momen pernikahan anaknya tersebut. Pertunjukkan tersebut dengan menceritakan zaman dahulu seperti kerajaan mengadakan sayembara adu kamonesan pencak silat.

'' Saya ingin memberikan contoh kepada generasi muda, bahwa seni budaya lokal menarik ditampilkan,'' kata Zulfa. Intinya, mengadkaan acara pernikahan ini hangan hanya seni modern semata dan jangan meninggalkan seni budaya lokal.

Seperti diketahui, Seni boles ini memadukan antara seni bela diri pencak silat dengan permainan bola api. Di mana, para pemainnya secara terampil menggunakan bola api tanpa mengalami luka. 

Menurut Zulfa, olahraga seni bela diri silat, boles(bola leungeun seuneu) atau bola tangan api sebagai ikon daerah. Selama ini kesenian tersebut telah menjadi ciri khas seni tradisional Kota Sukabumi.

'' Keberadaan seni tradisional tersebut sangat positif bagi daerah,'' cetus Zulfa. Terlebih, selama ini kesenian tersebut sering dipentaskan dalam berbagai ajang baik di Sukabumi maupun luar daerah.

Penetapan seni daerah sebagai ikon penting dalam upaya melestarikan eksistensi seni tradisional tersebut. Nantinya, seni tradisional tersebut dapat menjadi salah satu daya tarik bagi para wisatawan untuk senantiasa berkunjung ke Kota Sukabumi.

Kondisi ini akan berdampak pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Harapannya penampilan seni budaya di ajang pernikahan bisa mengangkat seni dan budaya lokal Sukabumi.

Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath Fajar Laksana menerangkan, permainan boles dilestarikan dan menjadi ikon kebanggaan Kota Sukabumi. Boles sering kali ditampilkan dalam acara-acara resmi misalnya syukuran, syukuran sunatan, perkawinan, festival budaya, peringatan hari-hari besar, pertandingan adu lisung, dan lain-lain.

Permainan ini diawali dengan dua tim yang saling memperebutkan bola seuneu atau api. Nantinya pemain memasukkan bola ke dalam sebuah keranjang yang telah disiapkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement