Senin 30 Oct 2023 04:26 WIB

PKH Sukabumi Beri Edukasi Tekan Stunting

Penanganan stunting harus dilakukan secara komprehensif.

Ilustrasi penanganan stunting.
Foto: Rumah Zakat
Ilustrasi penanganan stunting.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pendamping Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) Kecamatan Sukabumi gencar melakukan edukasi dari pintu ke pintu untuk memberikan pemahaman kepada keluarga penerima manfaat (PKM) terkait upaya menekan dan mencegah kasus stunting.

"Kegiatan yang kami lakukan ini untuk membantu Pemkab Sukabumi dalam upaya menekan angka stunting melalui pencegahan salah satunya dengan memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu yang tercatat sebagai KPM," kata Pendamping Sosial PKH) Kecamatan Sukabumi Encep Anwar Gozali di Sukabumi, Ahad (30/10/2023).

Baca Juga

Menurut Encep, melalui Pertemuan Peningkatan Kapasitas Keluarga (P2K2) atau Family Devlopment Session (FDS) pihaknya bisa secara langsung menyampaikan pengetahuan ibu-ibu yang masih memiliki anak balita ataupun bayi tentang apa aja yang harus dilakukan agar anaknya tidak stunting.

Edukasi kepada KPM ini dengan berbagi modul yang sudah disiapkan oleh para pendamping PKH tentang upaya menekan dan mencegah kasus stunting baru di Kabupaten Sukabumi.

Modul itu tidak hanya berisi tentang pencegahan stunting tetapi berisi ilmu kesehatan dan gizi, pendidikan dan pengasuhan anak, pengelolaan keuangan keluarga, perlindungan anak dan kesejahteraan sosial.

Terkait pencegahan dan penanganan stunting, pendamping sosial PKH mempunyai peran sebagai pendidik (edukator), fasilitator, penyuluh sosial dan mobilisator.

Sehingga, melalui P2K2 pemberian informasi, sosialisasi, memfasilitasi dan menggerakkan keluarga serta masyarakat agar mendukung pemenuhan kebutuhan, peningkatan kesadaran dan membangun komitmen untuk perubahan perilaku.

Para KPM PKH tidak hanya mendapat bantuan tunai dan non-tunai, juga diberikan edukasi dan diharapkan dalam upaya lewat P2K2 yang meliputi upaya-upaya preventif di antaranya mendorong perubahan perilaku KPM serta menggugah kesadaran terutama dalam pencegahan stunting di lingkungan keluarga masing-masing.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement