REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penampilan buruk Manchester United (MU) dalam kekalahan derbi dari Manchester City dengan skor telak 0-3 membuat mantan bintang MU, Roy Keane dan Gary Neville, memberikan penilaian yang memberatkan atas kondisi klub saat ini. Kedua legenda itu sama-sama mengkritik para pemain dan pejabat klub.
Namun, Keane dan Neville tak menyalahkan pelatih MU Erik ten Hag, meskipun pada awal musim Liga Primer Inggris MU telah mencatat lima kekalahan dalam sepuluh pertandingan. Ini membuat Iblis Merah berada di urutan kedelapan di klasemen dan tertinggal 11 poin dari pemuncak klasemen Tottenham Hotspur, setelah melewati seperempat musim.
Keane menawarkan solusi yang paling cepat dan radikal untuk krisis terbaru di klub. Ia menyarankan agar Bruno Fernandes mencopot jabatan kapten. Meskipun Fernandes baru saja ditunjuk secara resmi untuk posisi tersebut pada Juli 2023 setelah Harry Maguire diturunkan dari jabatan kapten.
"Hal pertama yang akan saya lakukan adalah mencopot jabatan kapten darinya, seratus persen. Saya tahu ini adalah keputusan besar tetapi Fernandes bukan materi kapten," kata Keane dikutip Independent, Senin (29/10/2023). "Seorang pemain yang berbakat, tak diragukan lagi, tapi setelah menyaksikannya lagi hari ini, kami telah mendiskusikan hal ini sebelumnya. Rengekannya, rintihannya, mengangkat tangannya ke atas secara terus-menerus, itu benar-benar tidak dapat diterima."
Keane juga menyinggung tentang pengeluaran yang berlebihan dan keputusan yang buruk manajemen MU di bursa transfer. "Kami sadar Man United harus membayar lebih dari yang seharusnya, namun hal itu terasa berlebihan bagi beberapa pemain. Mereka kekurangan fisik, mereka seperti anak-anak di luar sana. Terlalu banyak pemain yang datang dengan biaya yang besar namun tidak melakukan pekerjaannya."
Sementara itu, Neville menyebutnya "sulit dipercaya" bahwa Man United masih memiliki direktur olahraga David Harrison dan direktur operasional sepak bola John Murtough. Namun, ia juga menunjuk pada rencana pengambilalihan atau pembelian sebagian saham kepemilikan klub oleh Jim Ratcliffe sebagai alasan di balik staf kepelatihan yang tidak dapat bekerja sebaik yang seharusnya dan membuat tim gagal bermain di level maksimal.
"Itu beracun, mereka semua berpikir akan kehilangan pekerjaan. Itulah yang terjadi dan saya yakin racun di klub ini memakan hidup setiap pemain dan telah terjadi selama bertahun-tahun," kata Neville.
Neville menegaskan bahwa ini bukan waktunya untuk menempatkan Ten Hag di bawah tekanan dengan menyerukan perubahan. Tentu saja ada tekanan, seperti halnya pelatih MU sebelumnya, David Moyes, Jose Mourinho, dan Louis van Gaal. "Saya pikir Ten Hag harus melanjutkannya, 100 persen. Hari ini bukanlah salah satu hari terbaiknya di lini tengah, namun kenyataannya adalah penampilan timnya sangat buruk dalam beberapa bulan terakhir."
Neville tidak bisa melihat jalan keluar dari masalah ini dalam hal tingkat kinerja, tetapi mengganti pelatih bukan pilihan. "Ten Hag mengalami masalah yang sama seperti yang dialami Ole Gunnar Solskjaer bermain bagus di Piala Liga, merekrut pemain untuk naik ke level berikutnya, dan gagal," jelas dia.
Man United selanjutnya akan beraksi di Carabao Cup (Piala Liga) melawan Newcastle United, sebelum bertandang ke Fulham dan laga tandang penting di Liga Champions melawan FC Copenhagen.