REPUBLIKA.CO.ID, OXFORD -- Masjid Pusat Oxford, Inggris diteror, Sabtu (28/10/2023). Teror tersebut dilakukan dengan melempar dua kaleng bensin bertuliskan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Dilansir di TRT World, Senin (30/10/2023), menurut sebuah pernyataan pada Ahad (29/10/2023), seseorang yang mengendarai sepeda mendekati pintu luar masjid dan melemparkan dua kaleng bensin merah dengan tulisan "IDF" ke arah masjid.
“Kami yakin serangan ini terjadi karena kami menunjukkan dukungan kami yang tak tergoyahkan bagi rakyat Palestina yang tidak bersalah dengan mengibarkan bendera Palestina di sekitar masjid kami,” tulis pernyataan Dewan Masjid Oxford.
Mereka menegaskan upaya untuk menakut-nakuti umat Muslim tidak akan berhasil. Mereka akan terus menggunakan hak demokrasinya dan menunjukkan solidaritas terhadap warga Palestina yang tidak bersalah yang dibantai tanpa pandang bulu secara ilegal.
Dewan Masjid Oxford juga mengeluarkan imbauan, khususnya kepada kaum perempuan untuk berhati-hati saat berangkat dan pulang sholat subuh, magrib, dan isya. Dewan tersebut meminta para politikus di negara tersebut untuk mengutuk perang Israel terhadap Palestina dan terhambatnya pasokan air, makanan, dan bantuan ke Gaza.
Mereka juga mendesak semua masjid untuk membuat pengaturan terkait keamanan dan memperingatkan jamaahnya. Dalam pernyataan bersama, anggota parlemen Oxford Timur Anneliese Dodds dan pemimpin Dewan Kota Oxford Susan Brown mengatakan mereka terkejut dan sedih dengan insiden tersebut.
“Kami mendukung komunitas Muslim di Oxford dalam mengutuk serangan pengecut ini dan mendesak masyarakat untuk waspada,” kata mereka.