REPUBLIKA.CO.ID, NAPLES -- AC Milan membuang peluang untuk bisa mencuri poin penuh dalam lawatan ke markas Napoli, Stadion Diego Armando Maradona. Unggul dua gol pada babak pertama, I Rossoneri malah menutup laga pada giornata ke-10 Serie A Liga Italia tersebut dengan skor imbang, 2-2, Senin (30/10/2023) dini hari WIB.
Olivier Giroud membuka keunggulan pada menit ke-22 usai menanduk bola hasil umpan Christian Pulisic. Tidak berhenti sampai di situ, penyerang berusia 37 tahun itu mencetak gol kedua di laga ini, kembali dengan gol sundulan. Kali ini, Giroud memaksimalkan umpan dari Davide Calabria pada menit ke-31.
AC Milan pun berada di trek yang tepat untuk bisa kembali ke jalur kemenangan setelah menelan kekalahan beruntun di dua laga terakhir. Kendati begitu, keunggulan dua gol I Rossoneri pada babak pertama menguap begitu saja pada babak kedua. Matteo Politano mencetak gol balasan I Partenopei pada menit ke-50.
Milan akhirnya benar-benar gigit jari usai Giacomo Raspadori mencetak gol penyeimbang kedudukan pada menit ke-63. Raspadori memanfaatkan kesempatan tendangan bebas di luar kotak penalti. Gol ini sekaligus menjadi gol terakhir dan membuat Milan urung memetik tiga poin di laga ini.
Pelatih AC Milan, Stefano Pioli, menilai, gol Politano menjadi momen penting dalam kegagalan memetik poin penuh di laga ini. Gol pertama I Partenopei tersebut, ujar Pioli, mendongrak kepercayaan diri dan mentalitas tim tuan rumah seiring dengan kegagalan I Rossoneri untuk memegang kendali permainan.
''Saat Anda unggul, 2-0, Anda harus tetap bisa mengendalikan permainan. Gol Politano seharusnya bisa dihindari. Kami tetap berusaha untuk terus membuat peluang dan tidak pasif pada babak kedua, tapi mereka juga mampu memaksimalkan peluang yang mereka dapat,'' ujar Pioli seperti dilansir Football Italia, Senin (30/10/2023).
Kegagalan memaksimalkan peluang, ujar Pioli, menjadi catatan terbesar I Rossoneri di laga ini. Meski gagal meraih kemenangan di laga ini, mantan pelatih Fiorentina itu tetap puas gaya permainan ofensif yang ditunjukkan anak-anak asuhnya di laga ini.
Pioli pun berharap, I Rossoneri bisa segera keluar dari keterpurukan setelah gagal memetik kemenangan di tiga laga terakhir.
''Kami harus bisa lebih baik dalam mengonversi serangan menjadi gol. Tentu saja, hanya bisa meraih satu poin di laga ini cukup mengecewakan. Saya harap, ini sekadar performa. Hal terpenting adalah kami terus menampilkan permainan menyerang sembari terus meningkatkan performa lantaran level lawan-lawan kami sudah cukup tinggi,'' kata Pioli.
Kegagalan memetik poin penuh di laga ini membuat Milan kian tertinggal dalam perebutan posisi puncak klasemen sementara Liga Italia. Berada di peringkat ketiga, I Rossoneri tertinggal tiga poin dari Inter Milan, yang duduk di peringkat teratas klasemen sementara, dan satu poin dari Juventus, yang duduk di peringkat kedua.
Namun, Pioli tetap sesumbar soal kemampuan anak-anak asuhnya untuk terus menjaga asa dalam perebutan gelar scudetto musim ini.
''Inter Milan, Juventus, dan Napoli adalah kandidat kuat juara. Namun, level permainan kami juga tidak terlalu jauh dari mereka. Kami harus bekerja dengan mentalitas yang tepat. Untuk bisa meraih prestasi, Anda harus bisa disiplin dan konsisten,'' tegas pelatih asal Italia tersebut.
Pioli juga tidak khawatir dengan ancaman pemecatan sebagai pelatih I Rossoneri menyusul hasil kurang memuaskan di tiga laga terakhir. Begitu pula dengan kabar soal kegagalan Pioli menjaga keharmonisan situasi di ruang ganti pemain.
Setelah dilaporkan bersitegang dengan Davide Calabria, keretakan hubungan antara Rafael Leao dan Olivier Giroud dengan Pioli juga mulai mengemuka. Dua pemain tersebut terlihat begitu kecewa dengan keputusan Pioli yang menarik keduanya di laga kontra I Partenopei.