REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan keprihatinan mereka sulitnya bantuan masuk ke Gaza dan risiko menyebarnya perang Israel-Hamas. Hal ini disampaikan kantor perdana menteri Inggris usai kedua pemimpin itu melakukan sambungan telepon.
Pasukan Israel memperluas operasi serangan darat ke Gaza sementara jet-jet tempur mereka menghantam ratusan target Hamas dalam apa yang disebut Israel sebagai tahap kedua perang yang telah berlangsung selama tiga pekan.
Sunak dan Macron sudah berkunjung ke Israel dan negara-negara tetangga sejak serangan mendadak Hamas di Israel awal bulan ini.
"Kedua pemimpin menekankan pentingnya mengirimkan bantuan kemanusiaan yang mendesak ke Gaza. Mereka sepakat untuk bekerja sama dalam upaya-upaya untuk menyalurkan makanan, bahan bakar, air dan obat-obatan yang sangat penting bagi mereka yang membutuhkan, serta mengeluarkan warga negara asing," kata juru bicara Sunak, Ahad (29/10/2023).
"Mereka mengatakan keprihatinan bersama atas risiko eskalasi di wilayah yang lebih luas, khususnya di Tepi Barat," tambah juru bicara.
Dalam pernyataan kantor Kepresidenan Prancis, kedua pemimpin tersebut juga menegaskan kembali hak Israel untuk mempertahankan diri dalam batas-batas hukum internasional dan pentingnya menemukan cara untuk membebaskan para sandera yang ditahan Hamas.
Kedua pemimpin mengatakan solusi dua negara yang telah lama terhenti adalah cara terbaik untuk menciptakan perdamaian.