REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gojek, unit bisnis on-demand service dari Grup GoTo, meluncurkan jaket baru bagi mitra driver. Tampilan jaket ini melambangkan kolaborasi dan gotong royong ekosistem GoTo ini merupakan simbol semangat anak bangsa untuk semakin maju bersama.
Jaket baru tersebut diperkenalkan pada Hari Keluarga Gojek, ajang silaturahmi ribuan mitra driver Jabodetabek dan keluarga dengan mitra ekosistem GoTo lainnya, karyawan, hingga manajemen Gojek dan Grup GoTo. Kegiatan ini juga bertepatan dengan bulan ulang tahun Gojek, di mana mitra dan keluarganya bisa mengikuti berbagai acara seperti hiburan dari mitra untuk mitra, playground dan pembagian makanan dan minuman bergizi bagi anak keluarga mitra, foodcourt, dan berbagai booth partner Swadaya yang menyediakan barang dengan harga khusus untuk mitra dan keluarga.
Direktur dan Presiden Unit Bisnis On-Demand Service Grup GoTo Catherine Hindra Sutjahyo menyampaikan, mitra dan keluarga telah menjadi saksi perkembangan Gojek, dari awal berdiri hingga menjadi bagian dari ekosistem GoTo. Jaket baru ini menunjukkan perkembangan tersebut.
"Kami harap jaket baru bisa menjadi simbol yang memperkuat semangat gotong royong di ekosistem GoTo yang telah menjadi ekosistem digital terbesar di Indonesia. Gojek dan mitranya saya percaya bisa terus tumbuh bersama Indonesia," kata Catherine.
Secara bertahap, mitra akan bisa memperoleh jaket baru dengan identitas ekosistem GoTo di berbagai lokasi seperti kantor operasional tiap kota, titik-titik berkumpul mitra driver atau komunitas mitra seperti basecamp, shelter GoRide Instant, hingga pemesanan langsung.
Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo menyampaikan, sebagai salah satu orang yang mempercayai masa depan Gojek sejak awal berdiri, ia melihat semangat gotong royong antara mitra driver, mitra usaha, pelanggan, hingga karyawan menjadi kunci Gojek berdiri hingga sebesar sekarang. Sekarang semangat gotong royong tersebut menjadi inspirasi berbagai perusahaan karya anak bangsa lainnya di Grup GoTo, yakni Tokopedia, GoPay dan Bank Jago.
"Perusahaan-perusahaan ini membuktikan hal yang sama, bahwa anak bangsa bisa menciptakan perusahaan kelas dunia, dan menang di negeri sendiri," kata Patrick.