Senin 30 Oct 2023 17:21 WIB

Pendapatan Mitratel Kuartal III Tumbuh 11,9 Persen, Laba Bersih Melonjak 16,6 Persen

Pendapatan Mitratel tumbuh pesat sehingga berdampak pada peningkatan EBITDA

Strategi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) untuk melanjutkan ekspansi, dan pengelolaan biaya secara lebih efisien termasuk melalui digitalisasi pada proses bisnis, membuahkan hasil positif. Hal ini tercermin pada pencapaian kinerja perseroan Kuartal III-2023 yang dipublikasikan hari ini (30/10). Pendapatan tumbuh pesat sehingga berdampak pada peningkatan EBITDA dan mengerek laba bersih.
Foto: Dok Mitratel
Strategi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) untuk melanjutkan ekspansi, dan pengelolaan biaya secara lebih efisien termasuk melalui digitalisasi pada proses bisnis, membuahkan hasil positif. Hal ini tercermin pada pencapaian kinerja perseroan Kuartal III-2023 yang dipublikasikan hari ini (30/10). Pendapatan tumbuh pesat sehingga berdampak pada peningkatan EBITDA dan mengerek laba bersih.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Strategi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) untuk melanjutkan ekspansi, dan pengelolaan biaya secara lebih efisien termasuk melalui digitalisasi pada proses bisnis, membuahkan hasil positif. Hal ini tercermin pada pencapaian kinerja perseroan Kuartal III-2023 yang dipublikasikan hari ini (30/10). Pendapatan tumbuh pesat sehingga berdampak pada peningkatan EBITDA dan mengerek laba bersih.

Mitratel membukukan kenaikan pendapatan sebesar 11,9 persen dari Rp 5,6 triliun pada sembilan bulan pertama 2022 menjadi Rp 6,3 triliun pada sembilan bulan pertama 2023 (year on year/yoy). Perolehan ini didorong oleh peningkatan jumlah menara dan serat optik, baik secara organik maupun anorganik, yang disertai kenaikan jumlah penyewa (tenant) dan kolokasi.

“Sejak sebelum initial public offering (IPO) sampai hari ini, kami terus memperbanyak jumlah menara dan serat optik, terutama di kawasan luar pulau Jawa. Kini, kami menikmati hasilnya dalam bentuk pertumbuhan jumlah penyewa dan kenaikan pendapatan. Tantangan kami ke depan adalah bagaimana meningkatkan produktivitas aset yang tercermin dari kenaikan tenancy ratio, dan efisiensi operasi termasuk melalui digitalisasi sehingga berdampak positif pada kenaikan marjin,” kata Theodorus Ardi Hartoko atau Teddy, Direktur utama MTEL. 

Pertumbuhan kepemilikan menara ini berhasil diimbangi dengan kenaikan jumlah penyewa sebesar 10,5 persen menjadi 55.704 tenant dari sebelumnya 50.390 tenant (yoy). 

Sementara jumlah kolokasi melonjak 21,3 persem menjadi 18.613 dari sebelumnya 15.339 kolokasi (yoy). Sepanjang tahun ini, Mitratel juga berhasil memperpanjang serat optik menjadi 29.042 Km.

“Kami meyakini bahwa lanskap bisnis industri telekomunikasi ke depan akan ditandai dengan divestasi menara dan fiber optik milik industri MNO. Operator telekomunikasi melakukan hal itu karena ingin lebih fokus pada inovasi produk yang memberikan nilai tambah (added value) dan pemenuhan kebutuhan konsumen. Perubahan ini tentu menjadi peluang bagi Mitratel untuk menjadi partner strategis dan tumbuh bersama mereka,” kata Teddy.

Selama sembilan bulan pertama 2023 Mitratel membangun 481 menara baru serta menambah 1.192 menara melalui akuisisi, sehingga jumlah menara milik MTEL hingga akhir September 2023 mencapai 37.091 menara. Pencapaian ini membawa Mitratel sebagai perusahaan TowerCo dengan jumlah menara terbanyak di Asia Tenggara.

Sebaran menara Mitratel meliputi 15.505 menara di Jawa dan 21.586 menara berada di luar Jawa atau sekitar 58 persen dari total menara. Hal ini mendorong pertumbuhan penambahan tenant di luar Jawa sebesar 11 persen lebih tinggi dibandingkan di Jawa yang sebesar 10 persen. 

“Hal ini menunjukkan bahwa strategi Perseroan untuk ekspansi dan mengoptimalkan pertumbuhan di luar Jawa sesuai dengan strategi ekspansi dari operator seluler di Indonesia,” katanya.

Selain ekspansi di infrastruktur menara dan fiber optik serta fokus meningkatkan produktivitas aset, Perseroan juga berupaya mengoptimalkan teknologi digital dalam bisnis proses. Hal ini memampukan perseroan memberikan services yang relevan dengan kebutuhan pelanggan sehingga memberikan 

nilai tambah lebih tinggi. 

"Adopsi digital terus kami tingkatkan sehingga pelayanan kepada para mitra kami menjadi lebih presisi, lebih efektif dan jauh lebih efisien," katanya.

Berbagai penyempurnaan itu berkontribusi pada peningkatan EBITDA margin dari 78,5 persen pada September 2022 menjadi 80,6 persen pada September 2023. Dari total pendapatan Rp 6,3 triliun, perseroan berhasil membukukan laba bersih Rp 1,43 triliun. Perolehan laba bersih ini melonjak 16,6 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement