Senin 30 Oct 2023 17:23 WIB

Kumpulkan Pj Kepala Daerah, Jokowi: Jangan Intervensi Apa Pun dan Jangan Memihak

Jokowi mengancam bisa mengganti penjabat kepala daerah sewaktu-waktu.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus raharjo
Presiden Jokowi saat memberikan ucapan selamat kepada sejumlah pejabat yang dilantik hari ini, di antaranya Mentan Andi Amran Sulaiman dan KSAD Agus Subiyanto di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/10/2023).
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Presiden Jokowi saat memberikan ucapan selamat kepada sejumlah pejabat yang dilantik hari ini, di antaranya Mentan Andi Amran Sulaiman dan KSAD Agus Subiyanto di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Joko Widodo menyinggung penyelenggaraan Pemilu 2024 saat memberikan pengarahan kepada para penjabat (PJ) kepala daerah di Istana Negara, Jakarta, Senin (30/10/2023). Dalam pengarahannya, Jokowi meminta agar para Pj kepala daerah di seluruh tingkatan mulai gubernur, bupati, hingga wali kota memberikan dukungan kepada penyelenggara Pemilu baik KPU maupun Bawaslu.

"Berikan dukungan pada tugas-tugas KPUD dan Bawaslu, tapi tidak mengintervensi apapun, membantu. Anggaran segera disegerakan, dan juga saya minta jangan sampai memihak," ujar Jokowi.

Baca Juga

Jokowi mengingatkan, segala langkah yang dilakukan Pj Kepala daerah dalam Pemilu 2024 akan mendapat sorotan publik. Karena itu, dia mengingatkan ASN untuk bersikap netral dan profesional.

"Itu dilihat loh hati-hati. Bapak ibu dilihat. Mudah sekali kelihatan bapak ibu memihak atau ndak, karena itu pastikan ASN itu netral," ujarnya.

Jokowi juga berpesan agar Pj kepala daerah memastikan suasana kondusif menjelang Pemilu. Karena itu, segala percikan-percikan yang dapat memicu konflik agar diselesaikan.

"Terakhir jaga kerukunan di tingkat bawah. Segera selesaikan kalau ada percikan-percikan yang berkaitan dengan politik. Selesaikan dengan baik," ujarnya.

Pemerintah kata Jokowi, akan memantau terus kinerja para Pj Kepala daerah dalam memastikan daerahnya tetap kondusif dan berkinerja baik. Menurutnya, jika ada masalah agar segera disampaikan ke Kemendagri.

"Bapak ibu semuanya dievaluasi kan setiap tiga bulan, yang evaluasi Mendagri, tapi saya evaluasi saya harian, itu hati-hati loh begitu bapak ibu semuanya miring-miring saya ganti setiap hari bisa. Itu hak prerogatif yang saya miliki," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement