REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Tirta Karma Senjaya menyampaikan peran aset kripto sebagai alternatif diversifikasi instrumen investasi bagi masyarakat. Saat ini selain ada emas dan saham, juga sudah ada aset kripto.
Dalam hal ini, tentu saja bagi masyarakat harus diperhatikan aset kripto apa saja yang layak jadi investasi, lalu investasinya dimana. "Investasinya harus di exchange atau trading platform yang terdaftar di Bappebti," kata Tirta di Indonesia Bitcoin Conference 2023 di Sanur, Denpasar, Bali, akhir pekan lalu sebagaima disampaikan melalui siaran pers Reku.
Tirta turut menyoroti peran unik Bitcoin sebagai aset kripto yang pasokannya terbatas. "Saat ini pasokan Bitcoin tersisa dua jutaan yang bisa di-mining. Harganya tentu saja terus naik," ujar Tirta.
Yang perlu diperhatikan adalah halving 2024. Tirta melanjutkan, biasanya satu tahun setelah halving akan terjadi harga penyesuaian yang baru.
Dalam hal ini, masyarakat yang ingin berinvestasi pada aset kripto, ada aset-aset kripto lainnya atau altcoin. Yang penting, pastikan platform trading kripto terdaftar di Bappebti.
Ia menyebut ada 501 aset kripto yang terdaftar di Bappebti. "Silahkan masyarakat memilih dan bisa juga melihat pendapat para pengamat aset kripto," kata dia.