Senin 30 Oct 2023 18:53 WIB

Sebagian Area Taman Wisata Alam Gunung Papandayan Garut Masih Ditutup 

BBKSDA juga menutup sementara aktivitas pendakian di TWA Papandayan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Petugas melakukan penyisiran atau mop up sisa bara di kawasan Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, usai api berhasil dipadamkan, Rabu (25/10/2023).
Foto: Dok BBKSDA Jabar
Petugas melakukan penyisiran atau mop up sisa bara di kawasan Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, usai api berhasil dipadamkan, Rabu (25/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat (Jabar) mengeluarkan surat pengumuman soal penutupan sementara sebagian area Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, pada 26 Oktober 2023. Kebijakan itu merupakan respons atas kejadian kebakaran di kawasan Cagar Alam (CA) Gunung Papandayan yang terjadi sejak Ahad (22/10/2023).

Aktivitas pendakian di kawasan TWA Gunung Papandayan juga ditutup sementara. Kepala Seksi Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah V Kabupaten Garut Dodi Arisandi mengatakan, kebijakan tersebut masih diberlakukan hingga hari ini. Pasalnya, kebakaran di kawasan CA Gunung Papandayan belum sepenuhnya dipadamkan.

Baca Juga

“Edarannya kan sudah ada dari Kepala Balai bahwa pendakian sementara ditutup. Hanya kunjungan biasa saja yang dibuka (di kawasan TWA),” kata Dodi, saat dikonfirmasi Republika, Senin (30/10/2023).

Dodi mengatakan, pengunjung TWA Gunung Papandayan diminta sementara ini tidak melakukan aktivitas pendakian. Pengunjung diminta hanya beraktivitas di area bawah TWA Gunung Papandayan. “Batas aman. Artinya kita instruksikan kunjungan di bawah saja, jangan sampai ke atas,” kata dia.

Berdasarkan surat pengumuman BBKSDA Jabar, penutupan sebagian area dan penghentian sementara pendakian di kawasan TWA Gunung Papandayan berlaku hingga waktu yang belum ditentukan. Penutupan dan penghentian itu dilakukan untuk menjamin keamanan dan keselamatan pengunjung, serta mengantisipasi kebakaran susulan.

Dalam surat itu juga terdapat imbauan kepada masyarakat, pengunjung, dan pelaku jasa wisata untuk tidak memasuki area yang ditutup. Semua pihak juga diminta menghindari potensi konflik dengan satwa liar yang terganggu habitatnya akibat kebakaran di Gunung Papandayan. Sebelumnya dikabarkan ada area terdampak kebakaran yang merupakan habitat macan tutul. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement