REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Seorang anggota parlemen Jerman dari partai sayap kanan Jerman, AfD ditangkap atas tuduhan menampilkan simbol-simbol Nazi yang dilarang konstitusi Jerman modern. Tetangganya mengeluh karena sering mendengar ia memberi salam hormat Nazi "Sieg Heil".
Daniel Halemba, 22 tahun, baru saja terpilih dan akan menduduki kursinya di parlemen regional Bavaria pada Senin (30/10/2023). Ia adalah anggota persaudaraan mahasiswa Teutonia Praha, pada bulan September tempat tinggalnya digerebek polisi.
Dalam penggerebekan tersebut, para pejabat mengatakan, mereka menemukan simbol-simbol terlarang seperti swastika. Para tetangganya juga mengeluh karena mendengar "Sieg Heil" (Salam Kemenangan) dari dalam rumah.
Seorang juru bicara kejaksaan mengatakan Halemba akan dibawa ke pengadilan pada hari Senin atau Selasa (31/10/2023). Tuduhannya termasuk menghasut pelecehan rasis.
Percakapan nasional yang semakin didominasi diskusi tentang migrasi membantu AfD meraih serangkaian hasil pemilu yang kuat jauh melampaui basis lamanya di Timur pasca-industri. Pemilih tampaknya tidak terganggu oleh pergeseran partai ke ekstrem kanan.
Partai yang berada di urutan kedua dalam jajak pendapat di beberapa negara bagian timur ini meraih hasil yang luar biasa di negara bagian barat, Bavaria dan Hesse, pada tanggal 8 Oktober.
Partai ini dan sayap pemudanya diawasi di beberapa negara bagian, dengan tokoh-tokoh terkemuka seperti kandidat utama Parlemen Eropa Maximilian Krah yang membandingkan imigrasi dengan kolonialisme dan menyatakan "perampasan tanah oleh orang oriental" mengarah pada "pelecehan seksual terhadap gadis-gadis Eropa".
Halemba, yang bergabung dengan persaudaraan ini sebagai mahasiswa hukum di Wuerzburg, menyebut Bjoern Hoecke, pemimpin sayap kanan AfD, sebagai panutan politiknya.
"Mereka ingin menangkap saya, seorang anggota parlemen negara bagian yang terpilih, tiga hari sebelum saya menduduki kursi saya, dengan menggunakan surat perintah penangkapan yang sama sekali tidak sah," kata Halemba dalam sebuah video yang dibagikan di saluran Telegram pengacaranya.
Persaudaraan di Jerman, yang banyak di antaranya sudah ada sejak penyatuan negara itu pada abad ke-19, terkenal dengan filosofi konservatif dan sering kali nasionalistis.