REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim nasional paralayang disambut dengan kalungan bunga sepulangnya ke Tanah Air pada Senin (30/10/2023) setelah mengharumkan nama Indonesia pada kejuaraan dunia Paralayang Federation Aeronatique Internationale (FAI) ke-12 tahun 2023 di Bulgaria dengan meraih medali emas dari kategori beregu.
Selain meraih medali emas dari kategori beregu, Indonesia juga mendapatkan medali perunggu dari nomor individual putra atas nama Aris Afriansyah pada kejuaraan yang berlangsung pada 20-28 Oktober itu.
"Ini satu hal yang sangat membanggakan bagi kita semua. Lagu Indonesia Raya dan bendera Merah Putih bisa berkibar di ajang internasional, terutama terkait kegiatan olahraga dirgantara, yaitu salah satunya paralayang," kata Wakil Asisten Potensi Dirgantara (Waaspotdirga) Kasau Marsekal Pertama TNI Agus Priyanto di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Senin.
Capaian medali tersebut, kata Agus, juga sangat membanggakan bagi Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) di mana TNI Angkatan Udara bertindak sebagai pembina federasi tersebut.
"Ini sangat membanggakan bagi kita semua, terutama dari FASI selaku pembina olahraga dirgantara yang ada di Indonesia," ujarnya.
Dalam kejuaraan dunia tersebut, timnas paralayang Indonesia mengirimkan lima atlet yang terdiri dari tiga atlet putra yaitu Aris Afriansyah, Purnomo Alamsyah, dan Risky Maulana, serta dua atlet putri yaitu Rika Wijayanti dan Silviana Bebby yang diturunkan ke tiga kelas yaitu perseorangan putra, perorangan putri, dan beregu.
Tim beregu Indonesia keluar sebagai yang terbaik mengalahkan Republik Ceko dan Korea Selatan, sedangkan Aris Afriansyah melengkapi podium nomor perseorangan putra di bawah Yang Chen yang merebut emas untuk China dan Linus Schubert dari Jerman sebagai runner-up.
Ke depan, Agus berharap bisa mengumpulkan talenta atlet paralayang dari berbagai daerah dan akan mengencangkan publikasi mengenai keberadaan salah satu olahraga dirgantara tersebut.
"Sekarang mari kita buat publikasinya jauh lebih dahsyat lagi supaya ke depan atlet-atlet paralayang yang mungkin berkompetisi baik, tetapi kurang kemampuannya, itu bisa muncul nantinya," ujarnya.