Selasa 31 Oct 2023 08:22 WIB

Inflasi Jerman Turun ke Level Terendah dalam Dua Tahun Terakhir 

Inflasi Jerman turun pada Oktober menjadi tiga persen.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Bank Sentral Eropa, tengah, digambarkan saat matahari terbit di Frankfurt, Jerman, Rabu, 1 Februari 2023. ECB akan mengadakan pertemuan dewan pemerintahan pada hari Kamis.
Foto: AP Photo/Michael Probst
Bank Sentral Eropa, tengah, digambarkan saat matahari terbit di Frankfurt, Jerman, Rabu, 1 Februari 2023. ECB akan mengadakan pertemuan dewan pemerintahan pada hari Kamis.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN-- Inflasi di Jerman menurun secara signifikan pada Oktober, jatuh ke level terendah sejak Agustus 2021. Hal ini menunjukkan penurunan substansial dalam inflasi umum di zona euro.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (31/10/2023), inflasi Jerman menurun pada Oktober menjadi tiga persen. Harga konsumen Jerman, dibandingkan dengan negara-negara Uni Eropa lainnya, telah meningkat sebesar 4,3 persen tahun ke tahun pada September.

Baca Juga

Inflasi inti, tidak termasuk harga pangan dan energi yang berfluktuasi, turun menjadi 4,3 persen pada Oktober dari 4,6 persen pada bulan sebelumnya.

Meskipun inflasi umum kemungkinan akan terus menurun dalam beberapa bulan pertama tahun depan, tingkat inflasi inti akan stabil paling lambat sekitar tiga persen pada musim semi.

“Kami memperkirakan inflasi akan tetap jauh lebih tinggi dibandingkan perkiraan ECB pada tahun mendatang,” kata ekonom Commerzbank Ralph Solveen.

Inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dipandang sebagai salah satu risiko utama oleh para gubernur bank sentral, karena hal ini dapat memperpanjang kampanye pengetatan bank sentral, sehingga menjaga suku bunga tetap tinggi lebih lama.

Inflasi zona Euro diperkirakan turun menjadi 3,2 persen pada Oktober dari 4,3 persen pada September. 

Kepala makro global ING, Carsten Brzeski mengatakan demografi, penghilangan risiko, dan dekarbonisasi semuanya mendukung tekanan kenaikan pada tingkat harga.

“Pada suatu saat nanti, Bank Sentral Eropa mungkin akan menyesal karena telah mendefinisikan ulang target inflasinya pada dua persen dan bukan pada sekitar dua persen,” kata Brzeski.

Data menunjukkan perekonomian Jerman sedikit menyusut pada kuartal ketiga, karena perekonomian terbesar di Eropa terus terbebani oleh lemahnya daya beli dan tingginya suku bunga.

Produk domestik bruto turun 0,1 persen kuartal ke kuartal dalam penyesuaian. Jajak pendapat Reuters memperkirakan perekonomian akan menyusut sebesar 0,3 persen.

Ke depan, pengetatan kebijakan moneter ECB yang sedang berlangsung, masih belum adanya pembalikan siklus persediaan dan ketidakpastian geopolitik baru akan terus membebani perekonomian Jerman.

“Perekonomian Jerman tampaknya akan tetap berada di zona senja antara kontraksi kecil dan stagnasi tidak hanya tahun ini tetapi juga tahun depan,” kata Brzeski.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement