REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Jawa Barat, melakukan upaya untuk mengantisipasi bencana saat musim hujan ataupun kondisi cuaca ekstrem. Sebagai bentuk antisipasi, BPBD berkoordinasi dengan aparat kewilayahan maupun tokoh masyarakat untuk langsung memantau titik-titik rawan bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat, mengatakan tim BPBD melakukan pemantauan ke 33 kelurahan secara bergiliran. “Petugas melakukan koordinasi dan monitor ke wilayah rawan bencana,” kata dia, Senin (30/10/2023).
Menurut Novian, tim BPBD memonitor kondisi lapangan titik rawan bencana dan nantinya menyiapkan upaya pencegahan. Terkait upaya pencegahan ini, kata dia, dibutuhkan koordinasi dengan instansi atau pihak terkait lainnya.
“Perlu kerja sama dengan aparat di wilayah, termasuk dinas dan instansi terkait, untuk melakukan eksekusi pencegahan bencana tersebut,” kata Novian.
Novian mencontohkan hasil koordinasi dan monitor di wilayah Kelurahan Citamiang, Kecamatan Citamiang. Di mana dilaporkan ada masalah aliran sungai yang tersumbat tumpukan sampah.
Menurut Novian, tim BPBD Kota Sukabumi telah berkoordinasi dengan lurah Citamiang untuk menjadwalkan aksi bersih-bersih aliran sungai tersebut bersama unsur masyarakat dan dinas instansi terkait. Ia mengatakan, kegiatan bersih-bersih itu mesti segera dilakukan karena dikhawatirkan akan memicu kejadian bencana. “Kami akan koordinasikan segera aksi tersebut dengan lurah,” kata Novian.
Novian mengatakan, berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fenomena cuaca El Nino akan berlangsung hingga Februari 2024. Namun, kata dia, terkadang turun hujan dengan intensitas tinggi. Kondisi cuaca tersebut diantisipasi terkait potensinya memicu kejadian bencana.