Selasa 31 Oct 2023 11:35 WIB

Minta Izin Periksa Achsanul Qosasih, Komisi III: Kejagung Sekarang Ganas

Presiden Jokowi harus bantu Kejagung usut tuntas kasus BTS.

Red: Joko Sadewo
Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil meminta Presiden Jokowi membantu Kejagung dengan memberi izin memeriksa Achsanul Qosasih.
Foto: DPR
Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil meminta Presiden Jokowi membantu Kejagung dengan memberi izin memeriksa Achsanul Qosasih.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil, mengatakan seharusnya tidak ada kata tidak memberi izin bagi Presiden Joko Widodo, untuk mengizinkan Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Achsanul Qosasih.

“Kejagung sekarang ganas (mengejar pelaku korupsi)," kata Nasir, Selasa (31/10/2023).

Menurutnya, Presiden Jokowi sudah bersumpah untuk menjalankan undang-undang. Dan menjalankan pemerintahan yang besih dari korupsi juga merupakan bagian dari pelaksanaan undang-undang.

“Jadi kalau presiden memberi izn pemeriksaan itu bukan masalah suka atau tidak suka, tetapi bagian dari pelaksanaan undang-undang,” papar Nasir. Ia mencontohkan, dulu, pada kasus korupsi cek pelawat, ada juga anggota BPK yang juga diperiksa KPK.

Presiden Jokowi, lanjut Nasir, jangan ragu dan bimbang untuk membantu Kejagung mengusut tuntas kasus BTS. “Presiden harus bantu jaksa agung,” ungkap Nasir.

Nasir mengatakan rencana pemeriksaan Achsanul Qosasih juga tidak bertentangan dengan surat edaran Jaksa Agung terkait dengan penundaan pemeriksaan para peserta Pemilu 2024, baik caleg DPR, DPRD, maupun DPD.

“Yang ditunda pemeriksaan adalah mereka yang masuk kontestasi dalam pemilu legislatif maupun pemilu presiden,” kata anggota DPR dari Aceh ini.

Posisi Achsanul sebagai pejabat BPK, kata Nasir, berarti dia bukan anggota parpol. Walaupun sebelumnya Achsanul Qosasih adalah bekas anggota parpol. “Ketika duduk sebagai anggota partai maka lepas posisi partainya,” ungkap Nasir.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَرَفَعَ اَبَوَيْهِ عَلَى الْعَرْشِ وَخَرُّوْا لَهٗ سُجَّدًاۚ وَقَالَ يٰٓاَبَتِ هٰذَا تَأْوِيْلُ رُءْيَايَ مِنْ قَبْلُ ۖقَدْ جَعَلَهَا رَبِّيْ حَقًّاۗ وَقَدْ اَحْسَنَ بِيْٓ اِذْ اَخْرَجَنِيْ مِنَ السِّجْنِ وَجَاۤءَ بِكُمْ مِّنَ الْبَدْوِ مِنْۢ بَعْدِ اَنْ نَّزَغَ الشَّيْطٰنُ بَيْنِيْ وَبَيْنَ اِخْوَتِيْۗ اِنَّ رَبِّيْ لَطِيْفٌ لِّمَا يَشَاۤءُ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ
Dan dia menaikkan kedua orang tuanya ke atas singgasana. Dan mereka (semua) tunduk bersujud kepadanya (Yusuf). Dan dia (Yusuf) berkata, “Wahai ayahku! Inilah takwil mimpiku yang dahulu itu. Dan sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya kenyataan. Sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari penjara dan ketika membawa kamu dari dusun, setelah setan merusak (hubungan) antara aku dengan saudara-saudaraku. Sungguh, Tuhanku Mahalembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana.

(QS. Yusuf ayat 100)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement