Selasa 31 Oct 2023 12:28 WIB

Baznas Surabaya Himpun Dana Hingga Rp 40 Miliar dalam Dua Tahun

Setelah vakum Baznas Surabaya baru diaktifkan kembali pada 2021.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Gita Amanda
Sejumlah tamu undangan membayar zakat saat acara penyerahan zakat kolektif bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, (ilustrasi)
Foto: Antara/Moch Asim
Sejumlah tamu undangan membayar zakat saat acara penyerahan zakat kolektif bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan terima kasih kepada jajaran ASN Pemkot Surabaya yang telah memercayakan zakat, infak, dan sedekahnya (ZIS) melalui Baznas Kota Surabaya. Setelah vakum tujuh tahun, Baznas Surabaya baru diaktifkan kembali pada 2021. Meski baru dua tahun aktif, dana yang dihimpun Baznas Surabaya bisa menembus Rp 40 miliar pada akhir 2023.

"Alhamdulillah (pendapatan) Baznas Kota Surabaya ini dari yang diadakan Baznas Nasional kita ini terbesar se-Indonesia. Diharapkan kita (Baznas Surabaya) bisa mencapai pendapatan sampai Rp 60 miliar, karena pada tahun ini insya Allah tembus sampai dengan Rp 40 miliar," kata Eri, Selasa (31/10/2023).

Baca Juga

Eri berharap, dana yang dihimpun Baznas Surabaya tersebut bisa terus disalurkan untuk membantu warga Kota Pahlawan. Salah satunya untuk program bantuan biaya pendidikan pondok pesantren. Pada tahun ini, ada 186 santri penerima beasiswa dan diharapkan jumlahnya akan terus bertambah.

"Jadi, kegiatan-kegiatan Baznas ini bagaimana kita bisa memberikan untuk menyambut Hari Santri, kepada santri untuk beasiswa. Ada 186 orang (penerima beasiswa). Insya Allah pada tahun 2024 akan ditambah jumlah santri yang akan kita berikan beasiswa," ujarnya.

Selain beasiswa untuk santri, Eri melanjutkan, ada enam fokus lain yang menjadi prioritas Baznas Kota Surabaya ke depannya. Yaitu penyaluran bantuan ZIS untuk penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan prevalensi stunting, peningkatan akses dan pemberdayaan kepada kelompok disabilitas, penyediaan akses pada masyarakat miskin, serta transformasi mustahik (orang penerima zakat) menjadi muzaki (orang berkewajiban memberi zakat).

"Kita akan fokus ke sana sebenarnya, bagaimana itu bersinergi dengan program-program pemerintah. Karena Baznas ini juga membantu program pemerintah yang tujuannya sama," kata Eri. Eri menambahkan, program tebus ijazah juga akan dilanjutkan pada 2024, tapi masih akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan Baznas Provinsi Jawa Timur.

Ketua Baznas Kota Surabaya Moch Hamzah mengatakan, di hari ulang tajun ke-2, Baznas Kota Surabaya akan terus melakukan penguatan kelembagaan, infrastruktur, sumber daya manusia (SDM), dan jaringan. Selain itu, juga akan ada beberapa program lanjutan, mulai dari kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. 

Hamzah menerangkan, di bidang kesehatan ada program prioritas yakni penurunan prevalensi stunting dan peningkatan gizi balita. Sedangkan di bidang ekonomi, yakni penguatan usaha mikro kecil dan mmenengah (UMKM), khususnya di kalangan anak-anak muda.

"Oleh karena itu, Baznas Surabaya yang hari ini kita pendapatannya kurang lebih Rp 33,4 miliar per Oktober 2023, kita diamati pada saat Rakornas dan Rakorda Baznas itu bisa Rp 60 miliar," kata Hamzah. 

Hamzah mengungkapkan, per Oktober 2023, Baznas Kota Surabaya telah menyalurkan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya (ZIS-DSKL) kurang lebih senilai Rp 32,4 miliar dari pendapatan Rp 33,4 miliar. Saat ini tersisa Rp 1 miliar, yang selanjutnya akan dimaksimalkan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement