Selasa 31 Oct 2023 12:38 WIB

Konflik Palestina-Israel, Ketum PBNU: Hentikan Tindakan yang Memperalat Agama

PBNU imbau sholat ghaib untuk rakyat Palestina.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf memberikan keterangan terkait situasi konflik Palestina dan Israel di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (31/10/2023). Dalam keteranganya PBNU menyerukan dihentikannya kekerasan dan penghancuran-penghancuran di sekitar wilayah Gaza dan Tepi Barat Sungai Jordan. Selain itu menyerukan dihentikannya tindakan-tindakan yang memperalat agama untuk membenarkan penindasan dan penghancuran terhadap kelompok yang berbeda.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf memberikan keterangan terkait situasi konflik Palestina dan Israel di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (31/10/2023). Dalam keteranganya PBNU menyerukan dihentikannya kekerasan dan penghancuran-penghancuran di sekitar wilayah Gaza dan Tepi Barat Sungai Jordan. Selain itu menyerukan dihentikannya tindakan-tindakan yang memperalat agama untuk membenarkan penindasan dan penghancuran terhadap kelompok yang berbeda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyampaikan pernyataan sikap PBNU terkait konflik Israel dan Palestina. Gus Yahya menyerukan agar menghentikan segala tindakan yang memperalat agama. 

Gus Yahya menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas langgengnya kekerasan dan ketidakadilan selama berpuluh-puluh tahun hingga sekarang di Tanah al-Quds, lebih-lebih dengan terjadinya bencana kemanusiaan dan penghancuran-penghancuran di sekitar wilayah Gaza yang meletus baru-baru ini dan masih berlangsung hingga kini. Dia pun menyampaikan tujuh pernyataan sikap PBNU terkait konflik Palestina-Israel. 

Baca Juga

"Satu, menyerukan dihentikannya tindakan-indakan yang memperalat agama untuk membenarkan penindasan dan penghancuran terhadap kelompok yang berbeda," ujar Gus Yahya saat konferensi pers di Plaza PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (31/10/2023). 

Menurut Gus Yahya, hal tersebut tidak hanya terjadi dalam dinamika pertarungan yang sedang berlangsung di Tanah Al-Quds antara Israel dengan Palestina, tapi juga terjadi di berbagai belahan dunia yang lain. 

"Dan kita sudah bersama-sama menyaksikan bahaya bencana yang diakibatkan oleh perilaku dan tindakan-tindakan semacam itu, yaitu tindakan-tindakan memperalat agama sebagai senjata untuk membenarkan penindasan dan penghancuran terhadap kelompok yang berbeda," ucap Gus Yahya.  

"Kita harus buktikan ini dimanapun juga agar jangan sampai terjadi bencana kemanusiaan besar-besaran sebagai akibat dari perilaku dan tindakan-tindakan tersebut," kata Gus Yahya. 

Kedua, Gus Yahya juga menyerukan dihentikannya kekerasan dan penghancuran-penghancuran di sekitar wilayah Gaza dan Tepi Barat Sungai Jordan. 

Ketiga, Gus Yahya menyerukan konsolidasi di antara komunitas-komunitas agama, terutama para pemegang wewenang keagamaan di semua lingkungan agama di seluruh dunia untuk bersama-sama atas nama kemanusiaan, ketuhanan, moral, dan etika universal melakukan upaya bersama, dengan arah dan strategi yang nyata untuk menghapuskan lingkaran setan primordial dari kebencian, kekerasan, dan ketidakadilan yang masih terus merundung kemanusiaan hingga saat ini.  

"Menyerukan konsolidasi di antara komunitas-komunitas agama terutama para pemegang wewenang keagamaan, apakah itu Islam, Kristn, Katolik, Yahudi, Hindu, Budha dan agama-agama lain yang ada semuanya," jelas Gus Yahya. 

Keempat, Gus Yahya juga menyerukan kepada segenap bangsa-bangsa di seluruh dunia untuk menegakkan tata dunia yang dibangun di atas landasan kesepakatan-kesepakatan dan hukum intemasional dengan menghormati kesetaraan hak dan martabat bagi setiap manusia, demi terwujudnya kehidupan kemanusiaan dan masyarakat intemasional yang aman, stabil, dan harmonis. 

Kelima, Gus Yahya mendukung penuh sikap dan tangkah pemerintah Republik Indonesia yang telah terus menerus mengupayakan penyelesaian yang adi atas konfik Israei-Palestina sesuai hukum dan kesepakatan yang ada, serta menyediakan diri untuk membantu Gengan cara apapun yang mungkin bagi penguatan upaya-upaya pemerintah Ri tersebut. 

Keenam, Gus Yahya menyerukan kepada seluruh umat Islam, khususnya warga Nadhlatul Ulama untuk menyelenggarakan sholat ghaib dan doa bersama guna mendoakan para syuhada dan korban jiwa akibat eskalasi kekerasan yang terjadi di Palestina, serta melaksanakan Qunut Nazilah sebagai bagian dari upaya memohon pertolongan Allah SWT agar bencana kemanusiaan ini segera terhenti. 

"Ketujuh, sebagai bagian dari soidantas kemanusiaan dan perwujudan ukhuwah basyariyah, PBNU juga mengajak seluruh warga Nahdlatul Ulama menggalang dana kemanusiaan guna membantu warga Palestina (termasuk menyisihkan Dana Infag Jumat mendatang) untuk kemudian dikoordinasikan penyalurannya melalui Lembaga Amil Zakat, Infag dan Shagaqah Nahdlatul Ulama (Lazisnu)," kata Gus Yahya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement