Selasa 31 Oct 2023 12:52 WIB

Olympiacos Berang Dihukum Akibat Kekerasan yang Dilakukan Fan

Poin Olympiacos dikurangi dan diharuskan memainkan laga kandang tanpa penonton.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Suporter sepak bola (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Suporter sepak bola (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Olympiacos telah berjanji untuk "mengerahkan segala upaya hukum" dalam upaya banding atas hukuman atas kekerasan suporter yang membuat tim ini kehilangan posisi terdepan di Liga Yunani. Pertandingan pada 22 Oktober 2023 antara Olympiacos dan rival bersejarah Panathinaikos dihentikan pada menit ke-50 dengan skor 1-1.

Bek Panathinaikos, Juan Carlos Perez Lopez, terluka akibat terkena petasan yang meledak ketika sedang melakukan pemanasan di pinggir lapangan di Stadion Karaiskakis, Piraeus.

Baca Juga

Dalam sebuah keputusan yang dipublikasikan pada Senin (30/10/2023), pengadilan olahraga memberikan hasil pertandingan 3-0 untuk Panathinaikos, mengurangi satu poin dari total poin Olympiacos di liga dan memerintahkan klub untuk memainkan dua pertandingan kandang tanpa penonton.

Setelah keputusan tersebut dan putaran pertandingan berikutnya di akhir pekan, Panathinaikos memimpin dengan 22 poin dari sembilan pertandingan, diikuti oleh Olympiacos dengan 18 poin dari delapan pertandingan.

Sepak bola Yunani telah bermasalah dengan kekerasan suporter selama beberapa dekade meskipun pemerintah telah berulang kali berusaha untuk menindak klub-klub suporter yang terorganisasi dan membuat para pemilik klub lebih bertanggung jawab.

Wasit luar negeri digunakan untuk pertandingan-pertandingan penting di divisi utama dan wasit asal Italia, Fabio Maresca, memimpin pertandingan pada 22 Oktober. Olympiacos mengatakan akan "mengerahkan segala upaya hukum untuk pembelaannya" dalam pengajuan banding.

"Kami menghadapi upaya yang terorganisasi dengan baik untuk merusak kejuaraan," kata klub tanpa menjelaskan lebih lanjut. "Olympiacos telah dihukum dengan keputusan yang tidak adil dan benar-benar salah. Kami yakin keputusan itu akan dibatalkan di tingkat banding, jika tidak, ini akan menjadi ladang ranjau bagi liga."

Seperti yang tercantum dalam keputusan pengadilan setebal 40 halaman, seorang dokter yang memeriksa Perez Lopez, 33 tahun, mengatakan bahwa sang pemain mengalami gangguan pendengaran sementara di telinga kirinya dan pusing akibat ledakan petasan.

Berbicara kepada wartawan pekan lalu, juru bicara Pemerintah Pavlos Marinakis mengatakan, polisi terus melakukan penggerebekan terhadap klub-klub suporter yang beroperasi secara ilegal yang menghasilkan 148 penangkapan sejak tindakan hukum yang lebih keras diperkenalkan awal tahun ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement