Selasa 31 Oct 2023 14:28 WIB

Selain Paspor Biasa, Ada Paspor Diplomatik dan Paspor Dinas, Bedanya Apa?

Paspor Diplomatik dan Paspor Dinas dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

Rep: Kabar Dunia dan Indonesia/ Red: Partner
.
Foto: network /Kabar Dunia dan Indonesia
.

Bentuk<a href= paspor biasa, paspor dinas, dan paspor diplomatik (dok. kemenkumham babel)" />
Bentuk paspor biasa, paspor dinas, dan paspor diplomatik (dok. kemenkumham babel)

DIPLOMASI REPUBLIKA--Warga negara Indonesia memerlukan paspor untuk bepergian ke luar negeri. Selain jenis paspor biasa, ada pula paspor diplomatik dan paspor dinas. Berikut perbedaan antara paspor dinas dan paspor diplomatik, dikutip laman Kemenlu, Selasa (17/10/2023), antara lain:

1. Paspor Diplomatik

Paspor ini dikeluarkan untuk diplomat dan pejabat pemerintah lainnya untuk tugas yang berhubungan dengan perjalanan internasional, dan untuk tugas pendampingan.

Sebagian besar orang dengan kekebalan diplomatik membawa paspor diplomatik, tetapi memiliki paspor diplomatik tidak sama dengan memiliki kekebalan diplomatik.

Pemberian status diplomatik, yang merupakan hak istimewa dari yang kekebalan diplomatik, harus berasal dari pemerintah negara yang memberikan status diplomatik.

Yang perlu diingat juga bahwa memiliki paspor diplomatik tidak berarti bebas visa perjalanan. Seorang pemegang paspor diplomatik harus mendapatkan visa non-diplomatik ketika bepergian ke negara yang dia tidak juga akan diakreditasi sebagai diplomat, jika visa diperlukan untuk warga negaranya.

2. Paspor Dinas

Layanan Paspor atau Paspor khusus yang dikeluarkan bagi pegawai pemerintah untuk tugas yang berhubungan dengan perjalanan internasional, dan untuk tugas pendampingan.

Paspor Diplomatik dan Paspor Dinas dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Adapun paspor diplomatik sampulnya berwarna hitam, sedangkan paspor dinas berwarna biru.

Hubungan diplomatik dan konsuler antara negara diatur masing-masing dalam Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik tahun 1961 dan Konvensi Wina tentang Hubungan Konsuler 1963. (zed)

dok: kemenlu
dok: kemenlu

sumber : https://diplomasi.republika.co.id/posts/242919/selain-paspor-biasa-ada-paspor-diplomatik-dan-paspor-dinas-bedanya-apa
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement