REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin menyampaikan rencana pertemuan dirinya dengan tiga calon wakil presiden (cawapres) masih diatur. Dia ingin mengagendakan bertemu Gibran Rakabuming Raka, Abdul Muhaimin Iskandar, dan Mahfud MD secara bersama-sama.
Pertemuan tersebut sebagai tindak lanjut undangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada tiga capres di Istana Merdeka, Senin (30/10/2022). "Memang saya dijadwalkan untuk bertemu dengan cawapres, tapi kan kita lagi mengatur waktunya. Sebab ini kan lagi pada keliling semua ini kan?" ujar Kiai Ma'ruf di Jakarta, Senin (30/10/2023).
Kiai Ma'ruf menilai, pertemuan semacam itu penting digelar untuk menyejukkan tahapan Pilpres 2024. Karena itu, pihaknya mengupayakan pertemuan segera berlangsung.
"Kita sedang melakukan (upaya mencocokkan) untuk kapan, hari apa yang tiga-tiganya ada di Jakarta. Itu ternyata bukan masalah gampang, yang satu di Jawa Tengah, yang satu ke Jawa Timur, satu ke Papua. Jadi, bagaimana mereka bertiga ada di Jakarta ini sedang kita lagi (rencanakan)," ujarnya.
Menurut Kiai Ma'ruf, salah satu tujuan dari pertemuan untuk mencegah terjadi pembelahan di masyarakat. Melalui pertemuan itu, diharapkan para kandidat Pilpres 2024, berkompetisi secara secara fair dan jujur sehingga berdampak pada masyarakat di tingkat bawah.
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut memastikan tekad Pemerintah untuk mewujudkan Pemilu sejuk dan jauh dari konflik. Karena itu, Kiai Ma'ruf mendorong para kontestan, para elite partai politik, tim pemenangan masing-masing calon mampu meredam konflik.
"Karena bagaimana pun kan di bawah itu bagaimana dari atasnya, dari kontestan ini, baik itu partai pendukung, calon presiden, calon wakil presiden, maupun juga tim pemenangan masing-masing. Nah, ini kalau ini bisa tensinya bisa (ditekan) artinya kita suasananya suasana yang penuh damai, itu dingin," ujar Kiai Ma'ruf.
Dia pun berharap, pertemuan dengan tiga cawapres bisa berlangsung untuk mendinginkan suasana. "Insya Allah pemilu kita tidak menimbulkan masalah," kata Kiai Ma'ruf.