Selasa 31 Oct 2023 15:17 WIB

Yogyakarta Bakal Tambah Empat RTHP Baru

RTHP akan dilengkapi dengan taman-taman.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Ruang Terbuka Hijau (ilustrasi).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Ruang Terbuka Hijau (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ruang terbuka hijau publik (RTHP) di Kota Yogyakarta akan ditambah pada 2023 ini. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta menyebut, ada penambahan empat RTHP yang akan ditambah pada 2023 ini menggunakan APBD Perubahan 2023. 

"Yang (APBD 2023) Perubahan tambah empat ruang terbuka hijau publik pembangunan baru," kata Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau Publik DLH Kota Yogyakarta, Rina Aryati Nugraha, Senin (30/10/2023). 

Baca Juga

Rina menyebut, pembangunan RTHP baru tersebut tersebar di pinggir Sungai Widuri, Kelurahan Wirobrajan pada lahan seluas 251 meter persegi, di Cokrodirjan, Suryatmajan seluas 256 meter persegi, di Kampung Karanganyar Brontokusuman seluas 315 meter persegi. 

Selain itu, juga dibangun RTHP di eks makam Jopraban, Wirobrajan. Pembangunan di eks makam Jopraban ini sudah dimulai dan memasuki tahap awal berupa penataan landscape seluas 400 meter persegi.

Untuk pembangunan RTHP Jopraban, Wirobrajan ini, dibagi menjadi dua yaitu untuk pendopo yang dibangun Kelurahan Wirobrajan pada lahan sekitar 300 meter persegi dan sisanya dibangun DLH Kota Yogyakarta. 

Total luas lahan eks makam Jopraban sendiri sekitar 1.200 meter persegi. Tahapan pembangunan RTHP di eks makam Jopraban ini dimulai pekan lalu dan ditargetkan selesai pada 7 Desember 2023 nanti.

"Jadi, itu nanti baru terbangun tahap awal sekitar sepertiga dari pembangunan. Jadi, kita masih punya PR untuk tahap selanjutnya," ujar Rina.

Dijelaskan, pembangunan RTHP mengedepankan fungsi ekologis, sehingga banyak vegetasi hijau seperti pohon-pohon, tanaman dan taman. Fasilitas umum juga dibangun di RTHP, salah satunya pendopo seperti yang akan dibangun di Jopraban untuk fungsi sosial masyarakat. 

Lebih lanjut, dijelaskan bahwa untuk konsep RTHP di Jopraban Wirobrajan yakni ekologis dan estetika. Jenis vegetasi hijau yang ditanam beragam tanaman keras, seperti pepohonan, tanaman perdu rendah, semak, dan rumput. 

"RTHP yang dibangun konsepnya multifungsi, tapi diutamakan fungsi ekologisnya," kata Rina.

RTHP tersebut juga dilengkapi dengan taman-taman. Rencananya, kata Rina, RTHP tersebut juga menggunakan tanaman langka atau yang jarang ditanam di Kota Yogyakarta untuk pelestarian.

"Rencananya kita datangkan yang langka-langka yang sudah jarang di Yogya. Misalnya duwet putih, itu sudah jarang ditanam warga, kita coba hadirkan lagi. Dari segi estetika, kita usahakan memperindah  karena di sana gersang," ujarnya.

Rina menuturkan, total anggaran untuk pembangunan empat RTHP baru itu sekitar Rp 792 juta dari APBD Perubahan 2023 Kota Yogyakarta. Dengan ditambahnya empat RTHP ini, ada 7 RTHP yang dibangun selama 2013 di Kota Yogyakarta. 

Pasalnya, Pemkot Yogyakarta melalui DLH Kota Yogyakarta juga sudah membangun tiga RTHP baru dalam APBD murni 2023 Kota Yogyakarta, yaitu di RW 6 Kampung Bumen Kelurahan Purbayan, RW 11 Kampung Kepuh Kelurahan Klitren, dan RW 11 Kelurahan Bumijo. 

"Oleh sebab itu, selama tahun 2023 ada pembangunan tujuh RTHP baru. Sampai Mei 2023 total ada 53 RTH publik berbasis kampung di Kota Yogyakarta," kata Rina. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement