Selasa 31 Oct 2023 16:44 WIB

Kemenlu Klarifikasi Kabar Relawan Indonesia Gugur di Gaza

Kemenlu mengatakan relawan Ahmad Hasyim bukan WNI, tetapi warga negara Palestina

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Israel masih terus melancarkan serangannya ke Jalur Gaza.
Foto: EPA-EFE/HANNIBAL HANSCHKE
Israel masih terus melancarkan serangannya ke Jalur Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI memberikan klarifikasi terkait ramainya kabar beredar kematian seorang warga negara Indonesia (WNI) di Jalur Gaza. Disebutkan dalam narasi di Instagram @salimafillah, WNI, yang diduga bernama Ahmad Hasyim, salah satu relawan Baitul Maal Merapi Merbabu (BM3) tewas terkena serangan Israel saat menjadi relawan di sana.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengatakan, bahwa seseorang tersebut bukan seorang WNI. Individu tersebut diketahui warga negara Palestina.

Baca Juga

"Sesuai database Kemenlu mengenai WNI di Gaza, tidak ada WNI dengan nama Ahmad Hasyim," kata Judha dalam keterangan melalui pesan singkat kepada awak media, Selasa (31/10/2023).

Judha menegaskan, Kemenlu telah melakukan pengecekan langsung kepada pemilik akun IG @salimafillah atas nama Ustadz Salim A Fillah. Dijelaskan bahwa relawan tersebut bukan WNI, melainkan warga lokal Palestina.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Salim A. Fillah (@salimafillah)

Sebelumnya viral di media sosial kabarnya WNI gugur akibat serangan bom di Gaza ketika tank Israel memasuki kawasan Al Zaitoon distrik Shalahuddin. Ahmad Hasyim diketahui adalah salah satu relawan Baitul Maal Merapi Merbabu (BM3).

Kabar gugurnya Ahmad Hasyim diunggah oleh Ustadz Salim A.Fillah melalui akun instagram pribadinya. "Salah satu relawan kami di garis depan gugur sebagai syahid ketika menjalankan tugas," tulis Ustadz Salim A.Fillah dikutip Republika di Jakarta pada Selasa (31/10/2023).

"Maka lengkap sudah kejahatan mereka, membunuh bayi, wanita, lansia, pers, petugas medis dan kini relawan kemanusiaan yang berkhidmat ke para pengungsi," tambah narasi tersebut.

Israel masih terus melancarkan serangannya ke Jalur Gaza. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, hingga Senin lalu, jumlah warga Gaza terbunuh akibat agresi Israel yang dimulai sejak 7 Oktober 2023 lalu telah mencapai sedikitnya 8.260 jiwa. Sementara korban luka melebihi 21 ribu orang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement