REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membukukan kinerja impresif sepanjang kuartal III 2023 dengan perolehan laba bersih mencapai Rp 4,2 triliun atau tumbuh 31,04 persen secara year on year (yoy). Sebelumnya, pada kuartal III 2022 laba bersih BSI sebanyak Rp 3,21 triliun.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, pencapaian laba bersih BSI tersebut tidak mudah di tengah suku bunga tinggi dan kompetisi semakin ketat. Nasabah memiliki pilihan di antara berbagai produk layanan kompetitif.
“Kita bersyukur BSI dapat menunjukan pertumbuhan dengan baik dan solid bisa berlanjut di kuartal IV 2023 dan harapannya terus tumbuh sehat dan berkelanjutan di tahun depan,” kata Hery dalam konferensi pers yang diikuti secara daring, Selasa (31/10/2023).
Dari sisi aset, BSI juga bersyukur bisa mempertahankan pertumbuhan sebesar 14,23 persen secara yoy menjadi Rp 320 triliun. Kemudian untuk pembiayaan juga tumbuh hampir 16 persen yoy. Total pembiayaan BSI hingga kuartal III 2023 mencapai Rp 231,67 triliun atau tumbuh 15,94 persen.
Pertumbuhan pembiayaan ini merata di semua segmen. Untuk pembiayaan korporasi dan komersial tumbuh 16,8 persen secara yoy menjadi Rp 66,3 triliun, pembiayaan konsumer tumbuh 17,6 persen menjadi Rp 119 triliun, pembiayaan gadai tumbuh 17,6 persen menjadi Rp 6,77 triliun, dan pembiayaan UMKM naik 9,8 persen menjadi Rp 40,1 triliun.
Pertumbuhan pembiayaan ini juga disertai dengan perbaikan kualitas aset. Sementara, non performing finance (NPF) BSI turun ke level 2,21 persen dari 2,67 persen pada September 2022. Adapun segmen lain yang mengalami pertumbuhan yang baik adalah dari wholesale maupun retail.
Untuk dana pihak ketiga (DPK) BSI juga tumbuh 6,91 persen yoy mencapai Rp 262 triliun. Hal ini sejalan dengan produk tabungan yang tumbuh sebesar 5,24 persen.
Pada kuartal III 2023, BSI juga mencatat pertumbuhan rasio profitabilitas perusahaan, Tingkat pengembalian aset atau return on asset BSI juga naik dari 2,08 persen menjadi 2,3 persen. Hal ini menggambarkan bahwa BSI bukan hanya tumbuh dari segi aset, tapi kemampuan mengelolanya juga meningkat.