Selasa 31 Oct 2023 21:25 WIB

Indonesia Ingatkan Belanda Diskriminasi Komoditas yang Dilakukan Uni Eropa

Belanda adalah mitra dagang terbesar kedua bagi Indonesia di Eropa.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Menlu RI Retno Marsudi (kanan) dan Menlu Belanda Hanke Bruins (kiri) menyampaikan keterangan kepada wartawan usai melakukan pertemuan bilateral di Gedung Kemenlu, Jakarta, Selasa (31/10/2023).
Foto: AP Photo/Tatan Syuflana
Menlu RI Retno Marsudi (kanan) dan Menlu Belanda Hanke Bruins (kiri) menyampaikan keterangan kepada wartawan usai melakukan pertemuan bilateral di Gedung Kemenlu, Jakarta, Selasa (31/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengingatkan kebijakan diskriminatif Uni Eropa terhadap komoditas Indonesia pada Menteri Luar Negeri Belanda Hanke Bruins. Bruins berkunjung ke Jakarta untuk pertama kalinya sebagai menteri luar negeri Belanda sejak ditunjuk bulan yang lalu.

"Saya menyampaikan keprihatinan Indonesia terhadap kebijakan diskriminatif Uni Eropa terhadap komoditas Indonesia dan menyampaikan apresiasi Indonesia atas upaya konstruktif Belanda, antara lain melalui program NI-SCOPS dan proyek SustainPalm di Indonesia. Dan proyek ini sangat penting untuk mendorong kerja sama kelapa sawit yang berkelanjutan dengan Indonesia," kata Retno dalam konferensi pers usai pertemuan, Selasa (31/10/2023).

Baca Juga

Dalam kesempatan ini Retno mengatakan Belanda adalah mitra dagang terbesar kedua bagi Indonesia di Eropa. Ia mengatakan tahun lalu perdagangan bilateral antar dua negara mencapai rekor tertinggi sebesar 6,23 miliar dolar AS.

"Dan kami memiliki pandangan yang sama mengenai pentingnya menyelesaikan negosiasi Indonesia-EU CEPA sesegera mungkin," kata Retno.