Rabu 01 Nov 2023 14:10 WIB

Berat Badan Bisa Turun dengan Banyak Minum Air Putih, Mitos atau Fakta?

Air tidak mengandung kalori dan merupakan minuman paling sehat.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Reiny Dwinanda
Minum air putih. Mengganti minuman manis dengan air putih dapat membantu Anda mencapai defisit kalori yang ingin dicapai.
Foto: Foto: Republika/Yogi Ardhi
Minum air putih. Mengganti minuman manis dengan air putih dapat membantu Anda mencapai defisit kalori yang ingin dicapai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minum air bisa membantu Anda menurunkan berat badan. Tetapi, menurut ahli diet, mungkin bukan karena membuat seseorang yang meminumnya merasa kenyang atau membakar kalori seperti yang selama ini diyakini.

Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa minum air membuat Anda merasa lebih kenyang dan meningkatkan metabolisme, sehingga membantu tubuh membakar lemak. Namun, Duane Mellor, ahli diet terdaftar dan pimpinan pengobatan dan nutrisi berbasis bukti di Aston Medical School, Inggris Raya (UK), menjelaskan hanya ada sedikit bukti berkualitas yang mendukung bahwa air membantu penurunan berat badan dalam jangka panjang.

Baca Juga

Menulis dalam The Conversation, Mellor mengungkapkan, salah satu cara minum air dapat membantu penurunan berat badan adalah dengan membantu Anda mencapai defisit kalori. Sebab, air tidak mengandung kalori dan merupakan minuman paling sehat yang dapat Anda pilih.

Defisit kalori berarti orang mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang dibakar tubuh. Ini adalah cara efektif untuk menurunkan berat badan.

Meskipun faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, berat badan saat ini, dan tujuan penurunan berat badan akan memengaruhi jumlah kalori yang dibutuhkan seseorang, pelatih pribadi dan ahli diet terdaftar Jesse Feder mengatakan bahwa prinsip umum berlaku untuk semua orang, apa pun perbedaannya. Contohnya, dengan membakar 2.000 kalori dalam sehari, diet defisit kalori akan membuat Anda mengonsumsi kurang dari 2.000 kalori.

Asupan kalori yang tepat biasanya berkisar antara 1.500 hingga 1.700 kalori per hari, sehingga defisitnya adalah 500 hingga 300 kalori. Defisit ini dapat dicapai dengan mengurangi ukuran porsi, mengonsumsi makanan dan minuman rendah kalori, serta meningkatkan aktivitas fisik—meskipun olahraga memainkan peran yang lebih kecil dalam penurunan berat badan daripada yang Anda kira.

"Mengganti minuman berkalori tinggi seperti soda dan alkohol dengan air mungkin merupakan cara mudah untuk mengurangi kalori yang Anda konsumsi setiap hari, yang dapat membantu penurunan berat badan," kata Mellor, dikutip dari Insider, Rabu (1/11/2023).

Menurut Cleveland Clinic di Amerika Serikat (AS), orang dengan kondisi kesehatan seperti diabetes tipe dua, masalah ginjal, atau tekanan darah tinggi atau rendah harus berbicara dengan penyedia layanan kesehatan masing-masing sebelum memulai diet defisit kalori.

Selain itu, Mellor mengatakan ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa minum air sebelum makan dapat menyebabkan penurunan berat badan karena membuat Anda merasa kenyang lebih cepat, namun hanya pada orang paruh baya dan lanjut usia.

Sebuah penelitian menemukan bahwa orang dewasa paruh baya dan lebih tua yang minum air sebelum makan kehilangan dua kilogram selama periode 12 pekan, sedangkan mereka yang tidak minum air tidak mengalami penurunan berat badan, menurut Mellor. Namun, orang yang lebih muda, berusia antara 21 hingga 35 tahun, tidak mengalami penurunan berat badan meskipun mereka mengonsumsi air.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement