REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pernyataan Ganjar Pranowo soal tidak masalah nonton film porno masih terus dipersoalkan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Wanita Perisai, Megawaty. Menurutnya, dalam posisi Ganjar sebagai capres PDIP, ia menyarankan Ganjar meminta maaf ke publik.
Megawaty mengungkapkan, isu kontroversial tersebut harus tuntas. Karena itu, dirinya akan terus mempersoalkan isu itu sampai Ganjar benar-benar menjelaskan alasannya untuk sekaligus meminta maaf kepada publik.
"Kenapa? Karena dia mengungkapkan pengakuannya itu dalam posisi sebagai pejabat publik, yang sudah pasti berimplikasi publik. Tepatnya, saat masih menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah,” kata Megawaty dalam siaran pers, Rabu (1/11/2023).
Dalam pandangan Megawaty, penjelasan tuntas soal dirinya suka menonton video porno dan diikuti permintaan maaf ini penting. Hal ini untuk menjawab keraguan, minimal tanda tanya publik, terhadap kualitas mental dan moralitas.
“Saya kira ini ujian pertama dia sebagai calon pemimpin nasional. Kalau dia benar-benar mampu menjelasakan, baik secara etik, moral dan kultur sosial, disusul dengan permintaan maaf, pasti akan banyak orang yang simpati. Dan publik akan mengganjar dia sebagai pemimpin yang berintegritas tinggi, jujur, berjiwa besar, dan gentleman atas apa yang sudah diucapkannya itu,” kata Megawaty.
Jika isu itu dibiarkan, menurut dia, pengakuan Ganjar itu akan dijadikan dasar melegitimasi, bahkan menjadi contoh buat anak-anak untuk menonton video porno. "Lebih dari itu, bisa menjadi sinyal yang mengancam generasi muda karena dianggap sebagai bagian dari kampanye yang melegalkan pornografi,” ungkapnya.
Sementara itu, kata dia, data Kemeninfo, ada 1,1 juta konten pornografi di internet sejak 2021. Dan dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, ada 66,6% anak laki-laki dan 62,3% anak perempuan di Indonesia yang menonton video porno.
Belum lagi, lanjutnya, jika berbicara efek dari pornografi itu. Bukan saja berdampak pada tindak perilaku kriminal seperti pemerkosaan dan pelecehan seksual seperti banyak diberitakan, juga berdampak buruk pada kesehatan.
Dalam kontek itulah, Megawaty juga meminta kepada Mahfud MD sebagai calon yang akan mendampingi Ganjar pada pertarungan Pilpres 2024 mendatang untuk memiliki tanggungjawab moral merespon hal itu sebagai salah satu isu besar nasional saat ini, yaitu pornografi.
Sebelumnya, PP Wanita Perisai sempat menggelar Sayembara Nasional berupa lomba tulis, meme dan video pendek untuk merespon kontroversi pengakuan terbuka mantan gubernur Jawa Tengah tersebut.