REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Militer Israel telah mengerahkan kapal rudal di Laut Merah, Rabu (1/11/2023). Langkah itu diambil menyusul adanya serangan roket dari milisi Houthi Yaman.
Dalam beberapa foto yang dipublikasikan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), tampak korvet kelas Saar berpatroli di dekat pelabuhan Eilat di Laut Merah. Setelah Gaza dan perbatasan Lebanon, Israel menganggap wilayah tersebut sebagai front baru.
Israel mengerahkan sistem pertahanan udara “Arrow” untuk mencegat serangan rudal ke wilayahnya yang ditembakkan dari arah Laut Merah, Selasa (31/10/2023). Itu pertama kalinya Israel menggunakan Arrow sejak pecahnya pertempuran dengan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.
“Sebuah rudal permukaan-ke-permukaan ditembakkan ke wilayah Israel dari wilayah Laut Merah dan berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara ‘Arrow’,” kata IDF dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Times of Israel.
Israel turut mengerahkan jet tempurnya setelah mendeteksi serangan rudal tersebut. “Semua ancaman udara dicegat di luar wilayah Israel. Tidak ada infiltrasi yang teridentifikasi ke wilayah Israel,” ungkap IDF.
Serangan rudal dari Laut Merah diduga dilancarkan milisi Houthi Yaman. Sesaat sebelum Israel mengumumkan tentang adanya serangan rudal dari arah Laut Merah, Houthi mengatakan bahwa mereka telah meluncurkan serangan drone ke wilayah Eilat di Israel selatan.
“Drone ini milik negara Yaman,” kata Abdelaziz bin Habtour yang menjabat sebagai perdana menteri pemerintah Houthi ketika ditanya tentang serangan drone ke wilayah Eilat di Israel selatan, dikutip laman Al Arabiya.
Habtour mengatakan, Houthi merupakan bagian dari poros perlawanan terhadap Israel. Habtour mengungkapkan, Houthi akan segera merilis pernyataan terperinci tentang keterlibatan mereka dalam perlawanan terhadap Israel.
Houthi adalah kelompok yang terlibat dalam konflik sipil Yaman. Sejak 2014, mereka berhasil menguasai sebagian besar wilayah Yaman, termasuk ibu kota, Sanaa.
Sebelumnya militer Israel melaporkan adanya intrusi pesawat musuh yang memicu sirene peringatan di daerah Eilat, sebuah kota resor di Laut Merah. “Tidak ada ancaman dan bahaya di kawasan ini,” ujar Juru Bicara IDF Daniel Hagari.
Israel sempat menuding Houthi bertanggung jawab atas serangan drone pada Jumat (27/10/2023) pekan lalu. Militer Israel mengatakan, pesawat tempur mereka berhasil mencegat drone tersebut yang bergerak menuju wilayah Israel selatan.
Kala itu militer Mesir melaporkan adanya puing-puing yang menghantam sebuah bangunan di resor Taba di Sinai. Sebanyak enam orang terluka akibat kejadian itu.
Selain Houthi, kelompok Hizbullah Lebanon juga secara berkala melancarkan serangan udara ke Israel. Serangan tersebut mulai dilakukan sejak pecahnya pertempuran antara Hamas dan Israel pada 7 Oktober 2023 lalu. Houthi dan Hizbullah adalah dua kelompok yang sama-sama memperoleh dukungan dari Iran.