REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Israel telah merebut dan menjajah tanah Palestina 75 tahun lamanya. Selama itu pula, Israel kerap melakukan tindakan represif di luar batas kemanusiaan, dan kini dunia menyebut Israel sebagai penjahat perang.
Kebiadaban Israel membombardir Gaza membuat dunia geram. Serangan-serangan yang tanpa henti dari udara dan darat, telah meluluhlantakkan jalur Gaza dan membuat 8.400 orang syahid. Tetapi, apakah itu membuat Gaza menyerah? Tidak.
Serangan-serangan dan kejahatan perang Israel justru membuat geram sebagian besar masyarakat dunia dan meningkatkan seruan boikot di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Seruan-seruan boikot terhadap produk-produk Israel ini banyak disuarakan influencer-influencer Muslim atas kepedulian mereka terhadap rakyat Palestina. Gerakan BDS Indonesia pun terus memberikan edukasi-edukasi mengenai maksud dan tujuan dari gerakan tersebut.
Dukungan boikot produk-produk Israel juga mendapatkan respons positif dari ormas Islam di Indonesia, antara lain Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), Persis, dan Al-Washliyah.
“Sekiranya kaum Muslimin mampu memboikot produk apapun dari kaum zionis Israel yang dengan produk-produk itu mereka meraup keuntungan untuk memperkuat negaranya menjajah Palestina, tentu saja sikap itu merupakan salah satu cara,” ujar Ketua Umum Persis Jeje Zaenudin kepada Republika.co.id, Rabu (1/11/2023).
“Jika tujuan boikot itu sebagai perlawanan dan jihad ekonomi menentang Israel, tentu saja sampai mereka mau berdamai dan menghentikan kejahatan mereka terhadap bangsa Palestina melawan mereka dan membela Palestina yang harus kita lakukan,” tambah ustadz Jeje.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dadang Kahmad mengecam Israel atas tindakannya yang membombardir rakyat Palestina tanpa jeda.
Menurut Dadang, gerakan boikot produk Israel ini memang sudah sepantasnya dan seharusnya dilakukan oleh rakyat Indonesia, sebagai bentuk dukungan dan kepedulian kepada rakyat Palestina.
Baca juga: Daftar Produk-Produk Israel yang Diserukan untuk Diboikot, Cek Listnya Berikut Ini
“Baikot produk Israel sebagai bentuk pelampiasan kemarahan kepada Israel yang menjajah Palestina lebih dari 75 tahun, ditambah kekejaman mereka tanpa prikemanusiaan dan sekarang Israel menghancurkan Gaza dan penduduknya. Israel melakukan Genosida terhadap rakyat Palestina,” tegas Prof Dadang.
“Padahal Rakyat Palestina mengadakan perlawanan karena ingin lepas dari penjajahan sebagaimana rakyat Indonesia dulu ingin lepas dari penjajahan Belanda,” kata dia merespons serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.