REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Aqsa Working Group (AWG) kembali menggelar Bulan Solidaritas Palestina menggandeng BKSAP DPR RI. Kali ini, BSP mengusung tema besar Bergerak Berjamaah Tolak Pembagian Masjid Al Aqsa.
Pembina AWG, Imaam Yakhsyaallah Mansur, mengatakan, kita memiliki tugas untuk menolak rancangan Israel tersebut yang akan mengambil 70 persen dari Al Aqsa untuk umat Yahudi dan 30 persen untuk umat Islam.
"Rancangan mereka Al Aqsa dibagi dua, 70 persen untuk Yahudi, 30 untuk umat Islam, ini tidak bisa dibiarkan, ini tugas kita untuk menolak, jangan sampai Al Aqsa dibagi karena itu milik umat Islam," kata Imaam, Rabu (1/11/2023).
Ia menekankan, bangsa Indonesia ikut menyatakan solidaritas tinggi atas perjuangan rakyat Palestina mempertahankan Tanah Air mereka. Sekaligus mempertahankan Masjid Al Aqsa yang sangat penting bagi umat Islam.
Imaam menerangkan, kewajiban membela Palestina turut dikarenakan sudah tercabutnya rasa kasih sayang kaum Zionis terhadap rakyat Palestina. Termasuk kepada bayi-bayi, anak-anak, dan orang tua di Palestina.
Imaam mengingatkan, bagi umat Islam sendiri ada kewajiban untuk menjaga tempat-tempat ibadah agama apa pun. Bahkan, tanggung jawab itu diemban untuk menjaga gereja, sinagoge, kapel, dan terakhir masjid-masjid.
Selain itu, bagi bangsa Indonesia, ada amanat konstitusi yang ditanamkan pendiri bangsa. Karenanya, Imaam menegaskan, siapa pun pemimpinnya, bangsa Indonesia memiliki kewajiban untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
"Maka, kita akan dukung terus sampai Palestina merdeka, berdaulat," ujar Imaam.
Terkait Bulan Solidaritas Palestina, ia menambahkan, merupakan momentum untuk membuktikan jika bangsa Indonesia selalu bersama rakyat Palestina dalam kondisi apa pun. Terlebih, dalam situasi perang seperti di Gaza.