REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, produksi padi Jatim sepanjang 2023 mencapai 9,6 juta ton gabah kering giling (GKG). Jumlah tersebut setara dengan produksi beras mencapai 5,5 juta ton.
Khofifah menjelaskan, jika dibandingkan tahun sebelumnya, produksi GKG Jatim lebih tinggi sekitar 64,9 ribu ton. Di mana produksi GKG Jatim pada 2022 hanya sebesar 9,5 juta ton GKG.
"Capaian ini menjadikan Jatim produsen padi tertinggi selama empat tahun berturut-turut," kata Khofifah seusai mengikuti panen raya padi di lahan pertanian Desa Karangtinoto, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Rabu (1/11/2023).
Untuk luas panen padi Jatim sepanjang 2023 mencapai 1,7 juta hektare. Khofifah menambahkan, saat ini Jatim tidak hanya menyuplai kebutuhan padi di wilayahnya.
Mulai September 2023, Jatim menyuplai beras ke Sulawesi Selatan, Riau, dan Babel, serta 16 provinsi Indonesia Timur lainnya.
"Hal ini menunjukkan Provinsi Jatim merupakan lumbung pangan yang mampu mencukupi kebutuhan masyarakatnya, juga menyangga kebutuhan pangan di provinsi-provinsi lainnya," ujar dia.
Ditambahkan, komoditas beras memiliki nilai strategis, karena merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. "Sehingga sektor pertanian yang di dalamnya terdapat industri perberasan memiliki pengaruh besar dalam bidang ekonomi," tegasnya.