REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Militer Israel terus melancarkan serangan ke Tepi Barat. Setidaknya lima orang Palestina tewas dan seorang petinggi Fatah ditangkap dalam serangan terbaru di Tepi Barat pada Selasa (31/10/2023) malam.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan serangan berkali-kali Israel ke Tepi Barat semalam menewaskan lima orang. Sehingga total korban tewas sejak Oktober di wilayah itu menjadi 130 orang.
Serangan terbesar digelar di daerah pengungsian Jenin, sebelah utara Tepi Barat. Aljazirah melaporkan serangan itu dimulai tengah malam dan berakhir sekitar pukul 07.00 pagi. Media yang berbasis di Qatar itu menambahkan tentara Israel datang dalam jumlah besar.
Aljazirah juga melaporkan petinggi Partai Fatah juga ditangkap selama penyerbuan Israel. Penahanan ini tidak biasa. Karena sejak serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober lalu Israel memfokuskan ke aktivis dan petinggi Hamas.
Sehingga penangkapan petinggi Fatah di Ramallah sangat mengkhawatirkan. Keluarganya mengatakan ia dipukuli sebelum dibawa.
Sementara itu, media Palestina melaporkan seorang pria tewas dibunuh tentara Israel di Distrik Tulkarm, Tepi Barat. Kantor berita Wafa mengidentifikasi pria yang dibunuh tersebut sebagai Magdy Zakaria Youssef Awad.
Pria berusia 65 tahun itu ditembak dalam konfrontasi di kamp pengungsian Tulkarm, Tepi Barat. Wafa melaporkan Awad merupakan pria tua yang memiliki keterbatasan fisik.
Aljazirah melaporkan 30 orang ditahan dalam penyerangan tersebut. Namun, Palestinian Prisoners Society mengatakan angka sebenarnya dapat lebih tinggi lagi. Aljazirah juga melaporkan konfrontasi antara tentara Israel dan warga Palestina di Qalqiyah, Tepi Barat.
Di utara Hebron, Abdullah Mohammad Meqbel yang berusia 16 tahun ditembak hingga tewas oleh tentara Israel dengan peluru tajam dalam unjuk rasa yang memprotes serangan Israel ke Gaza. Kekerasan yang dilakukan pemukim Yahudi di Tepi Barat meningkat tajam setelah perang Israel-Hamas meletus.