Rabu 01 Nov 2023 21:41 WIB

Badan Intelijen Korsel: Peluncuran Satelit Ketiga Korut Kemungkinan tak akan Gagal Lagi

Dua upaya Korut untuk meluncurkan satelit pengintai pertamanya tahun ini gagal.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Puing satelit Korea Utara yang gagal meluncur
Foto: AP
Puing satelit Korea Utara yang gagal meluncur

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Badan intelijen Korea Selatan (Korsel) mengatakan Korea Utara (Korut) berada di tahapan persiapan untuk meluncurkan satelit mata-mata dan kemungkinan peluncuran ketiga Korut ini akan berhasil. Hal ini disampaikan ke anggota parlemen Korsel.

Badan Intelijen Nasional Korsel (NIS) mengatakan Korut juga melakukan lebih dari 10 pengiriman amunisi ke Rusia yang akan digunakan dalam perang di Ukraina, termasuk mengirimkan lebih dari 1 juta peluru artileri.

Baca Juga

Anggota parlemen Korsel Yoo Sang-bum mengatakan, dalam laporannya, NIS memperkirakan jumlah itu kira-kira sama dengan pasokan amunisi yang dihabiskan Rusia dalam perangnya dengan Ukraina dalam dua bulan. Laporan itu disampaikan dalam sidang komite tertutup.

NIS mengatakan amunisi itu dikirimkan dengan kapal-kapal yang berlayar dari pelabuhan pantai timur Korut dan pelabuhan Rusia. Sebelumnya Amerika Serikatnya juga mengungkapkan hal serupa.

"Korea Utara menjalankan pabrik amunisi dengan kapasitas penuh untuk memenuhi permintaan pasokan militer ke Rusia dan bahkan mengerahkan penduduk dan pabrik-pabrik sipil untuk membuat kotak amunisi untuk diekspor," kata Yoo kepada para wartawan, mengutip laporan NIS, Rabu (1/11/2023).

Dua upaya Korea Utara untuk meluncurkan satelit pengintai pertamanya tahun ini berakhir dengan kegagalan karena beberapa bagian dari pendorongnya mengalami kerusakan.

Peluncuran ini merupakan bagian dari upaya pemimpin Korea Utara Kim Jong Un untuk meningkatkan kemampuan militernya yang juga mencakup rudal balistik jarak jauh, kapal selam rudal balistik, dan rudal hipersonik.

Korea Utara tampaknya telah menerima bantuan teknis dari Rusia dan kemungkinan besar sedang memeriksa mesin kendaraan peluncur dan mekanisme peluncurannya, kata Yoo mengutip NIS, tetapi menambahkan bahwa mereka tidak memberikan perincian lebih lanjut karena alasan keamanan.

Korea Utara sebelumnya berjanji untuk melakukan uji coba ketiga pada bulan Oktober, tetapi sejauh ini tidak menunjukkan indikasi bahwa mereka akan melakukan peluncuran.

Kim bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada bulan September di timur jauh Rusia di mana ia melakukan tur ke stasiun peluncuran ruang angkasa modern Rusia, yang memicu spekulasi bahwa Moskow akan membantu program ruang angkasa Korut dengan imbalan pasokan senjata konvensional.

Saat menjamu Kim, Putin mengatakan Rusia akan membantu Korea Utara membangun satelit. Tapi ia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement