REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengingatkan aparat keamanan untuk mewaspadai aksi terorisme menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hal ini disampaikan Ma'ruf berkaitan langkah Densus 88 Antiteror Polri yang telah menangkap 40 orang dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang diduga hendak melancarkan aksi teror mengganggu jalannya Pemilu.
"Saya sudah sering meminta supaya pihak keamanan mewaspadai semua yang bisa mengganggu jalannya pemilihan umum. Termasuk teroris atau kelompok-kelompok lain dan seperti tadi dikatakan," ujar Ma'ruf dalam keterangannya, Rabu (1/11/2023).
Karena itu, Ma'ruf meminta agar dilakukan pemetaan terkait kerawanan yang mungkin terjadi saat Pemilu. "Termasuk yang dipetakan ya tantangan tantangan termasuk daerah-daerah rawan, termasuk hal-hal yang bisa mengganggu," ujarnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan Densus 88 terus memantau pergerakan kelompok-kelompok jaringan teroris. Upaya ini untuk mencegah kelompok ini melancarkan aksinya.
"Kemarin kita mengamankan 59 orang dan saat ini akan kita terus kembangkan terkait dengan gerakan-gerakan mereka yang ini juga ada kaitannya dengan situasi global yang ada dan kemudian mereka melakukan langkah persiapan, sehingga kita mencegah jangan sampai ada peristiwa, baru kita tangkap," ujar Listyo.
Selain itu, Listyo juga telah memerintahkan jajarannya untuk meningkatkan pengawasan di seluruh wilayah. Khususnya, memastikan kelompok teroris tidak beraksi saat Pemilu.
"Jadi kita sudah perintahkan pada Kadensus untuk memonitor seluruh wilayah, begitu ada tanda khususnya yg akan mengganggu tahapan pemilu maka langkah-langkah di lapangan segera dilakukan," ujarnya.