Kamis 02 Nov 2023 07:51 WIB

Satu-satunya RS Khusus Kanker di Gaza Terpaksa Tutup karena Kehabisan Bahan Bakar

Rumah sakit di Gaza yang tutup bertambah dari 16 menjadi 35 rumah sakit

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Jenazah yang tergeletak di luar rumah sakit Indonesia setelah serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabaliya di pinggiran Kota Gaza, Selasa,  (31/10/2023).
Foto: Fadi Majed via AP
Jenazah yang tergeletak di luar rumah sakit Indonesia setelah serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabaliya di pinggiran Kota Gaza, Selasa, (31/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Satu-satunya rumah sakit pengobatan kanker di Jalur Gaza tidak berfungsi lagi setelah kehabisan bahan bakar. Dalam konferensi pers pada Rabu (1/11/2023), Direktur Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina, Subhi Skaik terpaksa mengumumkan penutupan rumah sakit secara resmi karena kehabisan bahan bakar untuk menyalakan generator.

“Kami memberitahu dunia untuk tidak membiarkan pasien kanker sampai pada kematian, karena rumah sakit tidak dapat berfungsi,” ujar Subhi Skaik.

Baca Juga

Menteri Kesehatan Palestina, Mai al-Kaila membenarkan pernyataan direktur rumah sakit tersebut. Al-Kaila menambahkan, tutupnya RS Persahabatan Turki-Palestina memperpanjang daftar rumah sakit yang tutup menjadi 16 dari total 35 rumah sakit.

“Kehidupan 70 pasien kanker di rumah sakit sangat terancam. Jumlah pasien kanker di Jalur Gaza adalah sekitar 2.000 orang yang hidup dalam kondisi kesehatan yang buruk akibat agresi Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dan pengungsian dalam jumlah besar,” ujar al-Kaila.